JAKARTA – Pemerintah memutuskan tidak lagi memberikan diskon tarif listrik pelanggan 450 VA dan 900 VA subsidi mulai bulan depan atau Juli 2021. Diskon tarif sebelumnya diberikan sejak tahun lalu sebagai bantuan bagi masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Rida Mulyana, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan kebijakan ini merupakan keputusan nasional yang berhubungan juga dengan bantuan sosial lainnya di masa pandemi.

“Ini keputusan nasional, tidak di kita.  Keputusan secara umum menyangkut bansos yang lain. Ini bisa dikomunikasikan ke masyarakat, jadi (keringanan listrik) tidak lagi dibantu oleh negara,” kata Rida dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/6).

Menurut Rida, stimulus berupa diskon tarif listrik untuk pelanggan subsidi pada tahun ini mengikuti ketentuan seperti pada kuartal I 2021 (Januari-Maret) sebesar 100% untuk pelanggan 450 VA dan 50% untuk pelanggan 900 VA subsidi.

Lalu, pada kuartal II 2021, stimulus listrik dikurangi. Diskon bagi pelanggan 450 VA hanya 50% dan pelanggan 900 VA berkurang jadi 25%.

“Dan kuartal berikutnya (kuartal III 2021 atau mulai Juli) tidak sama sekali,” kata Rida.

Selain itu diskon 100% juga diperuntukkan bagi pelanggan bisnis kecil dan industri dengan daya 450 VA. Serta pembebasan rekening minimum, abodemen dan biaya beban bagi pelanggan sosial, bisnis dan industri dengan daya dimulai dari 1.300 VA ke atas.

Ketentuan tersebut terus diperpanjang dan berlaku hingga kuartal I atau Maret 2021. Pemerintah sebenarnya masih memperpanjang stimulus hingga Juni 2021. Hanya saja besaran stimulus yang diberikan pada perpanjangan tersebut berbeda dari yang sebelumnya. Diskon hanya diberikan setengahnya untuk periode April, Mei dan Juni 2021.

Sehingga yang tadinya diberikan diskon 100% menjadi 50%, demikian juga yang sebelumnya mendapat diskon 50% menjadi 25%

“Pada tahun ini stimulus berakhir satu semester ini. Tahun ini bertahap triwulan pertama full (100%), kuartal kedua 50%,” kata Rida.(RI)