JAKARTA – Kondisi pasokan gas Eropa punya pengaruh besar dalam menentukan fluktuasi besaran Harga Batubara Acuan (HBA). HBA bulan November 2022 tercatat mengalami penurunan sebesar US$22,77 per ton atau 7,39% dibanding HBA Oktober ke angka US$308,2 per ton.

“Meningkatnya pasokan gas di Eropa membuat harga gas melandai, kondisi ini berdampak juga pada harga batubara yang ikut merosot,” kata Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM di Jakarta, Jumat (4/11).

Faktor lain yang turut mempengaruhi penurunan HBA adalah produksi batubara Tiongkok serta kondisi perekonomiannya. “Selain itu, peningkatan produksi batubara dan perlambatan ekonomi Tiongkok turut menjadi salah satu penyebab menurunnya harga batubara secara global,” ungkap Agung.

Adapun pergerakan HBA sejak awal tahun 2022 sempat menyentuh nilai tertinggi pada bulan Oktober, dimana HBA terkerek hingga menyentuh level US%330,97 per ton. Faktor kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia – Ukraina yang menyebabkan fluktuasi harga gas Eropa menjadi faktor pengerek utama. Produksi batubara Tiongkok yang mengalami peningkatan namun perlambatan perekonomiannya menjadi faktor lain menurunnya HBA bulan ini.

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro. (RI)