JAKARTA –  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkenalkan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) pertama di Indonesia.

Rida Mulyana, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, mengatakan SPBKLU merupakan percontohan, dan hanya digunakan untuk kendaraan bermotor listrik roda dua.

“Ini merupakan tahap awal. Dengan kolaborasi dan kerja sama antar pihak yang terkait, baik kami di pemerintahan, PT PLN (Persero) selaku operator penyedia listrik, pihak yang membutuhkannya seperti Grab, serta pihak yang bergerak di bidang penyewaan baterainya, maka pertumbuhan SPBKLU ini bisa lebih cepat,” kata Rida, saat perkenalan SPBKLU di kantor Ditjen Ketenagalistrikan Jakarta, Senin (31/8).

Rida mengatakan SPBKLU merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan, serta turunannya yakni Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

“PLN dapat bekerja sama dengan badan usaha lainnya untuk membangun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU),” kata dia.

Kecepatan dan kemudahan penukaran baterai menjadi terobosan yang penting dalam pengembangan kendaraan bermotor listrik.

M Ikhsan Asaad, Direktur Mega Project PLN, menambahkan adanya SPBKLU akan memacu masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik, sehingga udara Jakarta lebih bersih.

“Salah satu kendala motor listrik adalah charging-nya. Bagaimana kalau listriknya habis? Ke depan, diharapkan bisa mengurangi impor BBM. Ini juga memudahkan tujuan pemerintah mengurangi emisi dan mempercepat peningkatan kendaraan listrik,” ungkap Ikhsan.

Nicodemus Suheri, Founder Ezyfast, mengatakan penukaran baterai kendaraan listrik  juga dianalogikan dengan penukaran air mineral galon.

“Prinsip penukaran baterai seperti prinsip penukaran galon. Kita menukar galon yang kosong, kita diberikan yang sudah diisi. Untuk pengisian, biarkan mesin yang melakukannya,” kata dia.

Stephanus Widi, Head of EV Business PT Grab Indonesia, mengapresiasi diresmikannya SPBKLU.

“Pada saat kami uji coba menggunakan motor listrik, yang terjadi adalah lama untuk charge-nya. Dengan adanya SPBKLU ini, bisa cepat ganti baterai. Waktu lebih singkat dan mitra kami bisa lebih cepat dapat order. Kami harap (SPBKLU) ini ada di mana-mana,” tandas Stephanus.(RA)