YOGYAKARTA- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kegiatan operasional tambang tembaga dan emas PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kabupaten Mimika, Papua berjalan normal meskipun ada gangguan kondisi keamanan yang terjadi di sana beberapa hari terakhir.

Bambang Gatot Ariyono, Dirjen Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM, mengatakan sampai saat ini belum ada laporan gangguan operasi tambang Freeport ataupun gangguan keamanan yang menjalar hingga ke wilayah kabupaten Mimika.

“Tidak ada laporan (gangguan keamanan), aman aja di sana, operasi berjalan normal seperti biasa,” kata Bambang ditemui Yogyakarta, Jumat (30/8).

Bambang mengatakan sesuai dengan standar operasional, keamanan di wilayah tambang Freeport memang sudah terbilang ketat sehingga tidak perlu ada yang dicemaskan meskipun di wilayah lain terjadi gangguan.

“Memang kalau di wilayah tambang itu kan sudah ketat pengamanannya, sesuai standar. Yang jelas belum ada laporan gangguan sampai sekarang,” tegasnya.

Dalam beberapa waktu terakhir kondisi di wilayah Papua terus memanas akibat adanya penghinaan ras masyarakat Papua di Malang dan Surabaya beberapa hari lalu. Kerusuhan bahkan pecah dua hari terakhir di wilayah Jayapura yang menyebabkan beberapa kantor pemerintahan dibakar massa.

Untuk periode kali ini Freeport Indonesia mendapatkan persetujuan produksi bijih ore atau tembaga sebesar 1,3 juta ton. Dengan kuota ekspor sebesar 198.282 ton. Akan tetapi, Freeport sudah meminta tambahan kuota ekspor konsentrat sebesar 200 ribu – 300 ribu ton. Pemerintah masih mengevaluasi pengajuan tambahan ekspor tersebut. (RI)