BANYUWANGI – Realisasi produksi emas PT Bumi Suksesindo, anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), sukses mencapai target sebesar 200 ribu ounces.

Boyke Abidin, Direktur Bumi Suksesindo,  mengungkapkan sepanjang tahun lalu kinerja operasional positif,  bahkan menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia melebihi PT Aneka Tambang (ANTM) Tbk salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga menambang emas.

“Bumi Suksesindo tahun lalu memproduksi emas 200 ribu ounces empat kali lebih besar dari pada Antam,” kata Boyke di area tambang emas Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jumat (31/1).

Menurut Boyke, capaian realisasi produksi tersebut didukung dengan optimalisasi teknologi dan efisiensi biaya operasional. “Kami kecil tidak diketahui tapi menerapkan produksi efisien,” tukasnya.

Area tambang Tujuh Bukit sendiri merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) andalan utama produksi emas Merdeka dengan luas area mencapai 4.998 hektar (ha) serta Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) seluas 992, ha.

Untuk meminimalisir dampak lingkungan, proses produksi emas di tambang Tujuh Bukit menggunakan teknologi heap leach yang lebih ramah lingkungan.

Agar cairan reagent ini tidak mencemari tanah area heap leach pad (HLP) dilapisi dengam tanah liat dan High Density Polyethylene (HDPE) sebelum ore ditumpuk di atasnya. Sedangkan material yang telah diserap kandungan mineralnya tidak dibuang ke laut dibiarkan menumpuk di HLP.

Dengan sistem penambangan berteknologi heap leach menggunakan sianida untuk melarutkan mineral tambang, dan setelah dicampur dengan air, sianida ini ditempatkan di areal khusus dan akan digunakan secara terus menerus dengan sistem pengawasan secara ketat.

“Proses ini sendiri tidak banyak dilakukan di tambang emas Indonesia, hanya ada tiga yang dilakukan dengan metode ini salah satunya di Tujuh Bukit,” ungkap Boyke.

Teuku Muzifar Mahmud, Communication Affairs Manager Bumi Suksesindo,  mengatakan metode heap leach memungkinkan dilakukan lantaran juga didukung oleh kondisi alam Tujuh Bukit. Kandungan emas yang ada di sana tergolong emas oxide yang ada dipermukaan tanah. Dalam penambangan oxide tidak perlu dilakukan pengeboran hingga ke lapisan terlalu dalam sehingga metode heap leach ini juga mendukung efisiensi.

“Oxide project kalau pakai heap leach recover 80%-85%. Jadi dengan heap leach ini jauh lebih efisien,” katanya.

Emas yang dihasilkan Bumi Suksesindo sendiri setelah diproses di pabrik pengolahan menggunakan elektroda sampai bisa dicetak menjadi bullion. More batangan pada akhirnya akan ditransfer ke pelabuhan Antam di Jakarta untuk proses pemurnian akhir guna menghasilkan emas, perak, ingot kadar logam mulia.(RI)