JAKARTA – PT PLN (Persero) menargetkan sebanyak 1.273 desa di Papua dan 537 desa di Maluku mendapatkan sambungan listrik pada 2019.

Haryanto WS, Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN, mengatakan pada 2017 perseroan memulai pengerjaan untuk melistriki 365 desa di wilayah Papua dan Papua Barat. Serta 119 desa di wilayah Maluku dan Maluku Utara.

“Anggaran sebesar Rp2,53 triliun untuk menjalankan proyek listrik masuk desa di Provinsi Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua,” ujar Haryanto di Jakarta.

Sepanjang 2016, PLN telah melistriki 96 desa untuk wilayah Papua dan Papua Barat, serta sebanyak 34 desa untuk wilayah Maluku dan Maluku Utara.

Haryanto mengatakan, PLN berkonsentrasi untuk mempercepat program listrik desa. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah, untuk pemenuhan kebutuhan kelistrikan seluruh masyarakat.

Tantangan besar dalam melistriki desa di daerah Maluku dan Papua, yaitu kondisi geografis yang berat terdiri dari pegunungan dan kepulauan. Selain itu, kata dia, bnyak daerahnya terisolasi, dan minim akses transportasi, karena banyaknya lahan berupa hutan dan rawa, serta cuaca yang ekstrim.

“Pada kuartal pertama 2017, PLN juga telah berhasil mengoperasikan marine vessel power plant Yasin Bey 60 megawatt (MW), yang menyuplai listrik untuk sistem Ambon,” ujar Haryanto.

Seiring tambahan daya dari Yasin Bey, Maluku saat ini memiliki cadangan daya sebesar kurang lebih 70 MW. Dengan adanya daya ini maka terbuka luas kesempatan bagi para investor untuk mengembangkan bisnisnya di Ambon, sehingga meningkatkan perekonomian warga setempat.

Untuk program 35 ribu MW, regional Maluku dan Papua mendapat alokasi sebanyak 1.000 MW.

Untuk pembangunan transmisi, PLN telah menyelesaikan sepanjang 274 kilometer sirkit, dan sebanyak 100 megavolt ampere gardu induk telah berhasil diselesaikan.

“Tantangan terbesar yang kami alami dalam pembangunan ini, yakni perizinan dan pembebasan lahan. Tentu dengan dukungan pemerintah setempat, pemangku kepentingan, serta peran masyarakat, kami yakin masalah ini akan teratasi,” tandas Haryanto.(RA)