LUMAJANG –  PT PLN (Persero) menerjunkan 124 personel untuk mempercepat pemulihan listrik di daerah terdampak erupsi Gunung Semeru.
Para petugas PLN tersebut tentunya terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur untuk memastikan daerah atau zona yang aman dan zona bahaya, serta zona yang bisa dilewati oleh petugas PLN dalam upaya pengecekan instalasi dan penormalan.
 
“Kami membagi 124 personel ini ke dalam dua tim, yaitu tim siaga sebanyak 53 personel dan tim pelaksana pekerjaan 71 personel. Tim terus berupaya untuk segera memulihkan listrik dengan tetap mengutamakan keselamatan warga,” kata Adi Priyanto, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Senin(6/12).

PLN juga telah mengumpulkan genset portable berkapasitas 2,2 sampai 4 Kilo Watt (KW) sebanyak 8 unit, kapasitas 23 KW sebanyak 1 unit dari ULP dan UP3 terdekat.
 
“Ini langkah penanganan kami, kami langsung melakukan langkah pengamanan untuk memastikan zona aman. Kemudian kami menyediakan genset di posko untuk tetap ada aliran komunikasi dan penerangan bagi warga,” ungkap Adi.

Dalam usaha pemulihan kelistrikan pasca bencana kali ini, Adi mengakui, PLN mendapatkan tantangan cukup berat. Mulai dari beberapa lokasi kembali mengalami hujan abu vulkanik, sehingga petugas PLN tidak diizinkan untuk masuk.
 
Oleh karena itu, PLN memastikan akan mengambil langkah alternatif untuk desa terdampak. Untuk daerah yang masih terputus akan dilakukan pembangunan jaringan listrik baru. Rencananya hari ini, tim PLN akan menyalakan 69 trafo dari total 79 trafo yang masih padam.

“Kami upayakan maksimal untuk penarikan jaringan baru dari daerah Dampit. Hari ini ditargetkan 69 trafo menyala,” ujar Adi.

Sementara untuk 10 trafo lainnya, belum bisa dipulihkan karena lokasinya berada di aliran erupsi Gunung Semeru sehingga tim PLN tidak diizinkan untuk mengakses lokasi tersebut.

“Untuk penormalan 10 trafo ini masih menunggu informasi dari pihak berwenang dan kondisi aman,” kata Adi.
 
Hingga Minggu (5/12) pukul 17.00 WIB, jumlah gardu distribusi yang sudah menyala mencapai 33 gardu atau 29,5 persen gardu sudah normal. Masih ada gardu padam sebanyak 79 gardu dari total 112 gardu terdampak.
 
Jumlah pelanggan yang sudah menyala mencapai 7.697 atau 25,2 %, yang berarti masih ada 22.826 pelanggan yang masih terdampak.
 
PLN juga menyiapkan posko bersama semua stakeholder sebanyak tiga pos di ULP Tempeh, Posko Sumber Kacang dan Posko Penanggal. Adapun bantuan yang diberikan melalui Yayasan Baitul Mal PLN antara lain, masker sebanyak 800 buah, jas hujan 50 buah, selimut 50 buah, terpal 18 buah, baju/daster 50 buah.
 
Selain itu, ada juga Mie Instan sebanyak 50 dus, pampers 4 dus, sabun Mandi 100 paket masing-masing berisi 6 buah, pasta gigi 100 buah, sikat gigi 100 buah,
handuk 100 buah, air mineral 50 dus, betadine 1 kardus, obat mata 1 kardus, hansaplas 10 kotak, obat batu pilek 15 kotak, obat batuk anak 10 kotak dan air mineral 10 kardus.

“PLN telah menyerahkan bantuan tanggap darurat bencana melalui PLN Peduli ke Kabupaten Lumajang sebesar Rp 300 juta. Semoga bantuan bisa membantu warga terdampak Erupsi Gunung Semeru,” kata Adi.(RA)