JAKARTA – Harga komoditas batu bara kembali melanjutkan tren positif atau naik  sejak Januari 2020. HBA Maret ditetapkan sebesar US$67,08 per ton atau naik tipis 0,3% dibandingkan HBA pada Februari US$ 66,89 per ton yang juga meningkat dibanding Januari US$65,93 per ton.

Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja sama Kementerian ESDM, mengatakan wabah virus Corona wuhan (Covid-19) masih berpengaruh besar terhadap pergerakan harga batu bara.

Selain karena wabah virus,  dari segi momen saat ini masih momen libur awal tahun di China, sehingga banyak tambang batu baranya yang belum beroperasi. Kondisi ini membuat pasokan batu bara dari negeri tirai bambu berkurang.

“Belum mulai beroperasinya kembali tambang batubara di china setelah libur tahun baru imlek dan adanya penyebaran virus sehingga berkurangnya suplay batubara dari China,” kata Agung di Jakarta, Kamis (5/3).

Berkurangnya pasokan batu bara dari China juga diiringi dengan meningkatnya permintaan batu bara dari beberapa negara, utamanya adalah negara-negara dikawasan Asia. “Kenaikan harga juga dipengaruhi naiknya permintaan dari Jepang, India sama Korea Selatan, walau naik sedikit kali kelihatannya (kenaikannya),” kata Agung.(RI)