JAKARTA – Pabrik Smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur ditargetkan selesai dibangun akhir tahun ini. PTFI sendiri mengklaim hingga kini progress pembangunannya sudah mencapai 72,5% dan akan mencapai 74,27% pada akhir bulan Juni nanti.

Tony Wenas, Presiden Direktur PTFI, menjelaskan PTFI terus menyelesaikan beberapa pekerjaan yang mencakup concrete beton smelter, instalasi baja, pembangunan jetty dan wharf pelabuhan, serta pembangunan fasilitas desalinasi. Pembangunan konstruksi fisik akan selesai pada akhir Desember 2023.

“Kemudian akan melalui tahap pre-commissioning dan commissioning selama lima bulan untuk memastikan seluruh fasilitas berfungsi tanpa kendala dan memulai kegiatan operasionalnya pada akhir Mei 2024,” kata Tony, Rabu (21/6).

Dia menuturkan capaian pembangunan yang diraih hingga kini tidak terlepas dari dukungan luar biasa pemerintah, mitra perusahaan, dan putra-putri terbaik bangsa, khususnya masyarakat Gresik. “Smelter ini akan memungkinkan PTFI untuk mendukung percepatan pengembangan industri hilir, transformasi ekonomi nasional, serta agenda ekosistem kendaraan listrik,” kata Tony.

Pembangunan smelter PTFI ini bernilai US$3 miliar atau setara dengan Rp45 triliun dan hingga saat ini proyek ini telah menghabiskan US$2,2 miliar  atau setara Rp33 triliun . Setelah beroperasi penuh, smelter ini akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produk 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.

Sementara itu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat meninjau proyek pembangunan smelter pada hari Selasa (20/6), menyatakan turunan dari hasil smelter ini akan terintegrasi menjadi barang jadi dengan ekosistem besar, salah satunya ekosistem kendaraan listrik. Menurutnya, hal tersebut dapat mendorong Indonesia menjadi negara maju.

“Kedepan kita memiliki daya saing. Smelter merupakan pondasi untuk menjadi negara maju karena dari yang bertumpu pada konsumsi, sekarang bertumpu pada produksi,” kata Jokowi.