JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyambut baik langkah pemerintah Indonesia yang secara resmi meminta China untuk meningkatkan pembelian batu bara asal Indonesia. Apalagi China menjadi salah satu tujuan utama ekspor batu bara Adaro dan Indonesia secara keseluruhan.

Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy, mengungkapkan jika lobi pemerintah sukses maka diharapkan bisa mendongkrak penjualan dari produksi batu bara dalam negeri melalui peningkatan permintaan batu bara dari China.

Menurut Boy, sapaan akrab Garibaldi,  dengan meningkatnya ekspor maka batu bara maka bisa membantu memberikan dampak positif terhadap devisa negara.

“Mengingat hubungan politik antara china ke indonesia kan lebih bagus ya dibandingkan negara lain. Saya juga apresiasi sama pak Jokowi dan pak Luhut. Kita menjemput bola bagaimana nanti dalam kondisi ini bisa ditingkatkan ekspor kita ke China. Dengan meningkatkan ekspor ke China, kita bisa nambah devisa juga. Supaya ekonomi di tanah air juga tergerak,” kata Boy dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/10).

Pemerintah Indonesia melobi pemerintah China agar meningkatkan perdangaan sektor batu bara. Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Investasi, memimpin langsung pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Yunnan, China, Jumat (9/10).

Luhut meminta China meningkatkan impor dari Indonesia khususnya  kelapa sawit, batu bara, buah-buahan tropis dan sarang burung walet serta mendorong Bea Cukai China memfasilitasi protokol untuk nanas dan salak serta izin ekspor sarang burung walet untuk eksportir Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut menteri Wang Yi memberikan lampu hijau terhadap  hal-hal yang disampaikan oleh Menteri Luhut, serta akan meminta Kementerian terkait di China untuk menyelesaikan secara teknis isu-isu mengenai perdagangan (impor), dumping, dan investasi.

China menjadi tujuan utama ekspor batu bara Indonesia selama ini. Berdasarkan catatan Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) hampir 25 persen porsi ekspor batu bara ditujukan ke negeri Tirai Bambu setiap tahun.

Sementara itu, Lie Luckman Chief Financial Officer Adaro Energy mengakui pada tahun lalu ekspor batu bara Adaro dengan tujuan China mencapai 10% dari total produksi porsi tidak akan berubah banyak pada 2020.

Menurut Luckman, jika lobi pemerintah Indonesia ke pemerintah China sukses dan langsung terealisasi di sisa tahun ini maka harapannya pada kuartal IV  ekspor juga bisa meningkat, khususnya ke China.

“2020, komposisi enggak banyak bergerak. Terakhir dengan adanya band dari china atas Australia, kita harapkan kuartal 4 adanya peningkatan permintaan terhadap Indonesia. Ini yang kita coba dan kita harapkan ada peningkatan,” kata Lukman.(RI)