JAKARTA – PT Elnusa Tbk (Elnusa), anak usaha PT Pertamina (Persero), kembali mencatat rekor penyelesaian jasa survei seismik 2D laut untuk PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), di Perairan Saumlaki, pada Sabtu (5/9). Pelaksanaan survei kembali menggunakan Elsa Regent untuk di Yamdena Barat. Elnusa sebelumnya juga baru menyelesaikan proyek survei seismik 2D Komitmen Kerja Pasti (KKP) Open Area Jambi Merang, yang merupakan upaya penemuan giant discovery migas Indonesia, pada awal Agustus 2020.

Hotma Yusuf, Senior Manager Eksplorasi Saka Energi, mengatakan Saka Energi sangat mengapresiasi Elnusa atas penyelesaian proyek akuisisi seismik 2D di Blok West Yamdena. Penyelesaian proyek tersebut merupakan bentuk sinergi yang sangat baik antaranak usaha BUMN. “Kegiatan ini merupakan milestone yang besar untuk dua anak usaha BUMN,” ujarnya.

Menurut Hotma, keberhasilan prestasi ini tercat dengan Elnusa berhasil melaksanakan kinerja yangbaik. Hal ini dibuktikan dengan penyelesaian proyek yang leih cepat satu hari dari target yang ditetapkan. Percepatan waktu penyelesaian dapat dilakukan karena survei seismik dilakukan dengan zero down time baik dari sisi teknis maupun eksternal.

“Pada saat penyelesaian proyek, total panjang linasan 1368,95 km dari target awal 1366 km. Seluruhnya dengan zero accident atau tanpa ada kecelakaan kerja,” katanya.

Wahyu Irfan, Head of Corporate Communications Elnusa, mengatakan  penyelesaian pekerjaan, baik itu merupakan penambahan positive record survei seimik dengan menggunakan Elsa Regent. Hingga kini, Elsa Regent merupakan kapal seismik tercanggih berbendera Indonesia, yang dinakhodai dan diawaki 100% putra-putri Indonesia.

Keunggulan Elsa Regent ini dibandingkan dengan kapal seismik berbendera Indonesia lain adalah dilengkapi 12 streamer dengan panjang setiap streamer mencapai 10 km sehingga sangat ideal untuk melakukan pekerjaan survei seismik di area lautan luas dan dalam, mampu menghasilkan gambar 3D seismik bawah permukaan dengan kualitas dan keakuratan yang sangat tinggi, mampu melakukan perekaman data saat berbelok sehingga efisien waktu dan biaya, perekaman data dapat dilakukan terus-menerus dan dapat menghasilkan data baku yang langsung dapat diproses lebih lanjut.

Sejak pelayaran perdana pada akhir 2016, Elsa Regent telah melakukan banyak survei seismik marine di berbagai blok di Indonesia maupun luar negeri, dengan klien yang berasal baik dari dalam dan juga luar negeri.

“Tuntasnya pekerjaan ini menambah bukti nyata bahwa Elnusa unggul dan terpercaya dalam jasa survei seismik. Baik di dalam maupun di luar negeri, Elnusa dapat memberikan kontribusi positif,” ungkap Wahyu dalam pernyataan tertulis yang diterima Dunia Energi, Selasa (8/9).

Dalam survei seismik laut Elnusa tidak hanya memiliki Elsa Regent, melainkan ocean bottom nodes (nodal) yang merupakan teknologi survei seismik yang mampu menangkap jenis gelombang seismik dari berbagai arah. Penambahan teknologi ini adalah untuk melengkapi kapabilitas Elnusa dalam jasa akuisisi data seismik baik di darat, zona transisi maupun laut, sesuai kebutuhan data yang diperlukan.

“Elnusa semakin percaya diri untuk memberikan kontribusi terbaik dalam mendukung kapasitas nasional dengan selalu memberikan layanan jasa energi melalui Total Solution Services,” tandas Wahyu.(RA)