JAKARTA – PT Perta Arun Gas (PAG), anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas) tengah mengerjakan revitalisasi satu tangki penyimpanan LNG di komplek eks LNG Arun yang dikelolanya. Setelah selesai, tangki yang direvitalisasi akan diperuntukan khusus untuk penyimpanan LNG yang akan dikirim ke Myanmar

Sukarni Manan, Vice President Corporate Strategic Planning and Business Development Perta Arun, mengatakan revitalisasi dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan menjaga performa penyimpanan tangki LNG. Saat ini ada lima fasilitas tangki LNG yang dikelola Perta Arun.

“Ada empat tangki, sebenarnya eksisting ada lima tangki, cuma satu tangki proses revitalisasi sekitar dua tahun lagi (selesai). Nanti itu akan untuk kebutuhan supply LNG ke Myanmar,” kata Sukarni di Jakarta, belum lama ini.

Ia menuturkan revitalisasi akan membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Waktu pengerjaan revitalisasi sesuai dengan jadwal pelanggan tangki, dimana LNG akan dipasok memenuhi kebutuhan pembangkit listrik di Myanmar. Saat ini proses konstruksi pembangkit listrik masih berlangsung dan ditargetkan selesai pada akhir 2022.

“Kebetulan di Myamar untuk pembangkit listrik onstream target sekitar dua tahun lagi atau 2022 akhir ya,” kata Sukarni.

Dia menjelaskan sesuai kontrak yang telah disepakati dalam setahun nantinya gas yang dipasok sekitar tujuh kargo atau sekitar 130 ribu m3 untuk satu kargo. Setelah itu LNG akan didistribusikan dengan menggunakan kapal-kapal pengangkut LNG berukuran kecil sekitar 20an kapal.

Sukarni mengatakan untuk urusan pencarian konsumen pengguna tangki LNG sudah diambil alih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebagai subholding gas PT Pertamina (Persero). Kemudian sudah ada komitmen bahwa yang bakal mengoperasikan adalah Perta Arun.

“Sudah ada komitmen PAG yang operasikan fasilitas sedangkan yang melakukan transaksi jual beli langsung dengan PGN,” kata Sukarni.

LNG Hub adalah salah satu bisnis LNG yang sekarang dijalani oleh Perta Arun Gas. Salah satu pelanggan Perta Arun sekarang adalah Kyushu Electric Power. Co. Inc. Perusahaan asal Jepang itu sudah menyewa tangki di Arun untuk menyimpan LNG-nya sejak tahun lalu.

“Dia anytime reload di reekspor bisa jadi dia trading atau untuk diri sendiri. Kadang-kadang orang menyimpan LNG juga menanfaatkkan summer sama winter selisih waktu ada gain yang didapat,” ungkap Sukarni.

PAG sedang gencar kembangkan bisnisnya di LNG Hub-nya. Terbaru PAG baru saja sepakati untuk melakukan kajian bersama PT Natuna Eton Energy yang akan membangun dua tangki penyimpanan LNG di Arun, Aceh. Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) antar kedua perusahaan. Jika tidak ada halangan maka study bisa diselesaikan dalam waktu enam bulan sehingga awal tahun depan konstruksi sudah bisa dimuai. Proyek ini diperkjrakan membuktikan biaya US$300 juta. Natuna Eton akan membiayai seluruh proyek sementara PAG akan menjadi operator ketika tangki tersebut rampung dan beroperasi.(RI)