JAKARTA – Pemerintah mulai mencari sumber pasokan minyak mentah baru untuk diolah di kilang minyak yang dikembangkan dan dibangun PT Pertamina (Persero). Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan persiapan harus dilakukan, minimal harus sudah ada potensi sumber pasokan baru untuk mulai dijajaki.

Pemerintah mengarahkan Pertamina untuk bertransaksi langsung dengan produsen minyak tanpa melalui trader atau pihak ketiga. Saat kilang terbangun total kapasitas pengolahan minyak Indonesia akan menjadi dua juta barel per hari (bph) dengan produksi sekitar satu juta bph.

“Untuk kilang eksisting yang dilakukan adalah peningkatan kapasitas disertai industri petrochemical. Full productiion (minyak) kita akan meningkat satu juta dari 600 ribu barel per day. Pertanyaannya gimana? dari mana dapat crudenya? Memang harus kita isi dari luar, sepanajang harga kompetifif.  Maka itu kita lakukan kerja sama dengan negara yang punya sumber crude,” jelas Arifin di Jakarta, Kamis (30/1).

Sebagai gantinya Pertamina bisa saja membuka pintu kerja sama bagi produsen minyak  untuk membangun industri petrokimia di Indonesia. “Ketertarikan mereka untuk mengembangkan bisnis petrokimia di hilirnya,” ujarnya.

Total ada enam proyek kilang yang sedang dikembangkan dan dibangun Pertamina. Selain kapasitas pengolahan meningkat menjadi hampir dua juta bph, kualitas produk hasil olahan minyaknya juga akan jauh lebih bagus karena menjadi Euro V dari posisi sekarang hanya Euro II.

Produksi BBM akan menjadi 1,6 juta bph dari posisi yang ada saat ini 600 ribu bph, kemudian kapasitas produksi petrokimia meningkat menjadi 7.900 KTPA dari kondisi saat ini hanya 600 KTPA.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengungkapkan salah satu pemasok baru minyak mentah Pertamina adalah Amerika Serikat. Harga pembelian minyak dari Amerika cukup rendah. “Kami mencari sumber-sumber pasokan baru yang langsung ke produsen, seperti dengan Amerika Serikat itu kami dapat harga bagus,” ujarnya.

Pada 2019 Pertamina membeli 1,3 juta barel minyak dari Amerika terdiri atas dua kali pengiriman dengan volume minyak 650 ribu barel setiap pengiriman. Sementara tahun ini akan ada lima kali pengiriman minyak dari Amerika dengan volume setiap pengiriman mencapai 950 ribu barel yang akan dikirimkan mulai Februari hingga Juni.

Pembelian minyak mentah dari Amerika memang meningkat dari tahun lalu lantaran adanya pemeliharaan kilang atau Turn Around (TA). Nantinya minyak dari Amerika juga akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan Kilang Cilacap.(RI)