JAKARTA – Holding BUMN Industri Pertambangan, Mineral Industry (MIND ID) menyatakan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan mengelola blok tambang bekas wilayah kerja PT Freeport Indonesia yaitu Blok Wabu.

Orias Petrus Moedak, Direktur Utama MIND ID, mengatakan rencana tersebut juga telah didukung oleh pemerintah daerah di Papua yang mempercayakan kelanjutan pengelolaan Blok Wabu kepada BUMN. MIND ID juga telah menerima surat dari pemerintah daerah mengenai tambang emas tersebut.

“Ada surat dari gubernur untuk menyerahkan kepada MIND ID, tapi yang ahli dibidang emas itu di grup kami adalah Antam. Nanti kami akan serahkan ke Antam untuk menindak lanjuti,” kata Orias di Gedung DPR, Selasa (29/9).

Blok Wabu dikembalikan Freeport Indonesia kepada pemerintah pusat pada awal Juli 2015. Pengembalian wilayah tambang itu sesuai dengan kesepakatan dalam amendemen kontrak karya, saat itu Freeport membutuhkan kepastian perpanjangan operasi tambang yang akan berakhir pada 2021.

Luasan dan potensi emas di Blok Wabu tersebut masing-masing sekitar 10.700 hektar dan potensi sebesar 4,3 juta ton bijih emas berkadar emas (Au) 2,47 gram per ton.

Orias mengatakan, hingga kini pengelolaan tambang yang merupakan hasil penyusutan wilayah kerja Freeport tersebut masih tahap awal.

“Dari MIND ID akan kerja sama dengan pemda untuk tandatangan pengelolaan tambang di Papua. Ini masih tahap awal untuk kerja sama tersebut,” ungkap dia.

Erick Thohir, Menteri BUMN, mengatakan niatan agar Antam tidak hanya menjadi trading company, tetapi juga menjadi perusahaan yang benar-benar mengelola  tambang emas.

“Sehingga kami secara konkrit Antam ini bukan trading company tetapi perusahaan tambang emas,” kata Erick.

Kunto Hendrapawoko, Senior Vice President Corporate Secretary Antam,  mengungkapkan kesiapan Antam untuk mengelola wilayah tambang emas prospektif di Papua. Kesempatan tersebut menjadi prospek yang baik bagi Antam sebagai bagian dari Holding Industri Pertambangan MIND ID untuk memperkuat portofolio komoditas emas Perusahaan terlebih dengan komposisi anggota MIND ID saat ini.

“Serta membuka kesempatan sinergi pengelolaan aset pertambangan nasional untuk mendukung pengembangan hilirisasi bisnis mineral yang terintegrasi,” kata Kunto.

Menurut Kunto, dari sisi kemampuan, Antam sudah cukup mumpuni mengelola tambang emas baru. Saat ini Antam telah mengelola komoditas emas dari hulu ke hilir, mulai dari eksplorasi, penambangan yang dilakukan di tambang emas Pongkor dan Cibaliung hingga pengelolaan emas yang dilakukan melalui Pabrik Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia yang dikelola UBPP Logam Mulia.

“Saat ini kapasitas produksi dari tambang emas Antam ada di kisaran dua ton per tahun,” ujar Kunto.(RI)