JAKARTA – PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) menegaskan peningkatan nilai dan kualitas produk-produk minyak terus dilakukan manajemen agar makin sesuai dengan standar internasional dan makin ramah lingkungan.

Ifki Sukarya, Sekretaris Perusahaan KPI, menyatakan melalui proyek pengembangan kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Pertamina bertekad untuk memuluskan jalan menuju penerapan standar Euro V di Indonesia.

“Upaya tersebut merupakan dukungan terhadap Pemerintah yang telah menetapkan peta jalan penerapan Euro V pada 2027,” kata Ifki, Jumat (12/11).

Proyek RDMP Balikpapan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kilang, tetapi juga mewujudkan green refinery yang menghasilkan produk berkualitas dan bernilai tinggi, serta berwawasan lingkungan, sesuai dengan standar Euro V. Produk standar Euro V sendiri memiliki keunggulan lain yakni tingkat konsumsinya yang lebih hemat.

Menurut Ifki, bagi Pertamina, proyek ini adalah proyek yang terbesar yang pernah dikelola, khususnya di sektor refining & petrochemical (pengolahan dan petrokimia).

Ifki menjelaskan bahwa proyek RDMP Kilang Balikpapan dijadwalkan selesai pada 2024 dengan target untuk meningkatkan kapasitas produksi Kilang RU V Balikpapan dari 260 MBSD (ribu barel per hari) menjadi 360 MBSD dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V.

“Unit RFCC atau Residual Fluid Catalytic Cracking merupakan unit kilang yang memanfaatkan teknologi perengkahan dengan katalis untuk mengonversi minyak berat/residu menjadi produk lebih bernilai dan berkualitas tinggi. Unit ini ditargetkan mulai berproduksi pada semester satu tahun 2024.

“Sementara itu, unit penghasil High Octane Mogas Component, yaitu komponen gasoline dengan angka oktan tinggi, akan memulai produksinya pada akhir semester dua tahun 2024,” ungkap Ifki.

Kilang Pertamina Balikpapan saat ini merupakan kilang terbesar kedua yang dimiliki Pertamina. Sekitar 25% kapasitas kilang nasional dipenuhi dari sana. Jadi kilang ini memang posisinya strategis, terutama untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah Indonesia timur.

Pengembangan Kilang Balikpapan melalui proyek RDMP akan menambah jajaran produk-produk berkualitas tinggi yang selama ini sudah diproduksi, yaitu High Speed Diesel 50 ppm (HSD 50 ppm), Net Bottom Fractionator (NBF), Smooth Fluid (SF) 05, Low Aromatic White Spirit (LAWS), dan Marine Gasoil (MGO) Low Sulfur. Di samping itu, Kilang Balikpapan akan memproduksi produk baru, yaitu propylene (propilena) yang digunakan sebagai bahan baku pabrik polypropylene (polipropilena).

Dalam skala yang lebih global, menurut Ifki, upaya PT KPI dalam memenuhi standar Euro V melalui RDMP Balikpapan juga mendukung komitmen Indonesia dalam menanggulangi perubahan iklim.

Indonesia telah diperhitungkan sebagai negara super power potensial dalam penanggulangan perubahan iklim dan bahkan telah menjadi first mover dengan pengesahan Perpres NEK.

“Negeri kita berupaya memenuhi target NDC (Nationally Determined Contribution) kedua yang dimutakhirkan, yaitu penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% pada 2030 atau 41% dengan dukungan internasional. Di sinilah PT KPI hadir mendukung pencapaian target-target tersebut,” kata Ifki. (RI)