JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyatakan tidak bisa serta merta mendorong secara masif perubahan konsumsi masyarakat untuk menggunakan BBM jenis Pertamax Turbo. Manajemen menilai kemampuan atau daya beli masyarakat belum cukup jika harus membeli BBM yang memiliki kualitas lebih baik dibanding jenis Premium tersebut.

Mas’ud Khamid, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga atau subholding hilir Pertamina, mengatakan saat ini sebenarnya Pertamina tengah menggalakan program langit biru yang bertujuan agar masyarakat mau beralih untuk menggunakan BBM lebih baik. Namun program tersebut tidak langsung mengarahkan masyarakat untuk menggunakan Pertamax Turbo yang sesuai batasan kadar emisinya dengan peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) lantaran harga jual jenis BBM tersebut masih belum sesuai dengan daya beli masyarakat. Alhasil dorongan baru bisa menyasar agar masyarakat menggunakan Pertalite yang memiliki RON 90 atau diatas Premium dengan RON 88.

“Kenapa Pertamax Turbo enggak digeber, karena pertimbangan daya beli. Jadi konsumsi energi itu 5%- 5,5% dari pendapatan bulanan. Kalau dihitung-hitung daya beli kita itu maksmal di level Rp 7 ribu – Rp 8 ribu, jadi kalau kami geber di atas Rp10 ribu rasanya akan berat,” kata Mas’ud disela rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (5/10).

Mas’ud mengatakan saat ini Pertamina memiliki 5.835 Stasiun Pengisian Bahan Baka Umum (SPBU) dan baru sekitar 20% yang menyediakan Pertamax Turbo maupun Pertamina Dex, bahan bakar diesel dengan kualitas paling tinggi dari Pertamina.

Pertamina tidak akan berhenti untuk mengedukasi masyarakat sambil terus memperbanyak fasilitas yang mendukung penyediaan BBM jenis Pertamax “Akhir tahun akan kami lanjutkan jadi 30%,” tukasĀ  Mas’ud.

Untuk SPBU yang menyediakan BBM jenis Pertamax hingga kini baru mencapai 5.300 SPBU. Pertamina berniat untuk menambah SPBU yang menyediakan Pertamax sebagai upaya persiapan untuk transisi penggunaan BBM. Pada Oktober 2020 ditargetkan akan ada tambahan 133 SPBU yang menyediakan Pertamax. Pada November ada 186 SPBU dan Desember 2020 ada 212 SPBU, sehingga akhir tahun seluruh SPBU Pertamina sudah menyediakan BBM jenis Pertamax.

“Itu (program pengalihan BBM) akan berat. Itu yang mendasari dari Premium, ke Pertalite, Pertamax baru ke Pertamax Turbo,” kata Mas’ud.

Saat ini harga BBM yang dijual Pertamina untuk jenis Premium adalah Rp6.550 per liter, Pertalite Rp 7.650 lalu dan Pertamax sebesar Rp 9.000. Serta Pertamax Turbo Rp 9.850 per liter. Sementara untuk Pertamina DEX dipatok Rp 10.200 dan Bio Solar adalah Rp 5.150 per liter.(RI)