JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) optimistis penggunaan bahan bakar gas (BBG) akan meningkat. Untuk mendorong percepatan tersebut melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia (Gagas), mulai implementasikan pembayaran non tunai.

Muhammnad Hardiansyah, Direktur Utama Gagas, mengungkapkan pembayaran tunai sudah bisa dilakukan di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) pada Juni nanti.

“Pada tahap awal periode Maret – Mei 2020, Gagas menerapkan dua sistem pembayaran berupa tunai dan nontunai. Selanjutnya, mulai Juni 2020, pelanggan GasKu di SPBG dan MRU hanya dapat melakukan pembayaran menggunakan sistem nontunai,” kata Hardiansyah, di Jakarta, Senin (20/4).

Untuk penerapan sistem pembayaran nontunai ini, Gagas bekerja sama dengan Bank Mandiri melalui e-money dan debit Mandiri. Selain itu, terdapat opsi pembayaran nontunai lain menggunakan LinkAja.

Penerapan sistem pembayaran nontunai ini sekaligus untuk mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan Bank Indonesia.  Selain itu, hal ini juga sejalan dengan program PT Pertamina (Persero) sebagai holding BUMN migas, PGN yang juga akan mulai mempersiapkan sistem pembayaran nontunai dengan target pada November 2020.

GasKu produk BBG dari Gagas diklaim sebagai bahan bakar energi yang lebih ramah lingkungan, karena memiliki emisi gas buang yang lebih bersih dibandingkan dengan BBM serta tingkat oktan yang lebih tinggi sehingga pembakaran lebih optimal dan mesin kendaraan menjadi lebih awet.

Menurut Herdiansyah, harga GasKu juga tergolong lebih efisien dibandingkan bahan bakar lain yaitu Rp 3.100/lsp (liter setara premium) di Jabodetabek dan Rp 4.500/lsp di luar Jabodetabek.

Sepanjang 2019, PGN telah menyalurkan gas bumi untuk untuk sektor transportasi sebesar 1,3 BBTUD, melalui 12 stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Ke depan, PGN berupaya untuk mengoptimalkan infrastruktur eksisting yang sudah ada dengan memberikan layanan tambahan untuk pengguna SPBG.

Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGN, menuturkan penerapan sistem nontunai dalam transaksi GasKu cukup baik dalam penanganan wabah corona atau Covid-19.

Pembayaran nontunai dapat mengurangi pemakaian uang kertas yang bisa menjadi perantara bakteri dan virus. Jika melakukan pembayaran menggunakan kartu atau HP, bisa lebih mudah untuk disterilkan setelah digunakan.

Transaksi nontunai di seluruh SPBG dan MRU agar aman dan andal. Penerapan sistem pembayaran nontunai juga akan membuat transaksi menjadi lebih efisien, mudah dan aman baik bagi konsumen maupun petugas atau operator di SPBG dan MRU.

“Ketika pandemi virus Covid-19 ini sudah mereda dan aktivitas masyarakat berangsur pulih. Ada beberapa cara untuk mempertahankan kualitas udara serta langit yang biru seperti sekarang. Salah satunya adalah beralih ke bahan bakar gas yang ramah lingkungan yaitu Gasku untuk kendaraan,” kata Rachmat.(RI)