TEHERAN – Iran sudah bersiap untuk menanbah ekspor minyak mentah hingga 500 ribu barel per hari (bph) setelah sanksi embargo perdagangan terhadap negara itu dicabut.

Menurut Wakil Menteri Perminyakan Amir Hossein Zamaninia, pencabutan sanksi akan menghapuskan berbagai hambatan ekspor. Negara tersebut selama bertahun-tahun menerima sanksi ekonomi namun Sabtu pekan lalu sanksi tersebut dicabut setelah Teheran menghentikan porgram nuklirnya.

Iran-oil

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar global pada saat ini dana terus terjadi kelebihan pasokan, Iran siap untuk menambah pasokan ekspor hingga 500 ribu bph,” tutur Zamaninia, seperti dikutip kantor berita Shana, Ahad.

Iran masuk ke pasar global yang tengah lesu. Harga minyak Brent kembali jatuh ke bawah US$29/barel, ditutup di level terendah dalam 12 tahun terakhir setelah anjlok 6,28% ke level US$28,94/barel pada Jumat. Adapun minyak WTI yang diperdagangkan di bursa komoditas New York merosot 5,71% ke harga US$29,42 per barel.

Negara yang terletak di Teluk Persia tersebut adalah produsen minyak terbesar ke-5 di OPEC dengan volume produksi 2,7 juta barel per hari.

Ekspor minyak mentah Iran turun ke rata-rata 1,4 juta bph pada 2014 dari 2,6 juta bph pada 2011 sebelum AS dan Uni Eropa memperberat sanksi ekonomi. Mereka diprediksi bakal memacu volume ekspor dengan memanfaatkan stok yang ditimbun di kapal-kapal tanker di Teluk Persia. Sebanyak 18 kapal tanker Iran menyimpan 12 juta barel minyak mentah dan 24 juta barel kondensat.

Selanjutnya, Iran berencana mengembalikan tingkat produksi di lapangan minyaknys. Iran berencana menarik investasi US$100 miliar untuk revitalisasi lapangan minyak agar kapasitas produksi mencapai 5,7 juta bph ada akhir 2020.(LH)