JAKARTA – PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI), perusahaan penyedia logistik dan solusi transportasi laut terintegrasi pengangkutan batu bara dan mineral, mencatat peningkatan pendapatan usaha sebesar 6% sepanjang kuartal I 2021 menjadi US$20,5 juta dibanding periode yang sama 2020 sebesar US$19,3 juta. Harga batu bara yang tinggi sejak akhir 2020 berkontribusi positif pada peningkatan utilisasi aset di semua segmen usaha.

Seiring kenaikan pendapatan, Pelita Samudera berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar US$2,5 juta pada kuartal I 2021, melonjak 54% dibanding periode yang sama 2020 sebesar US$1,6 juta.

Iriawan Alex Ibarat, Direktur Utama Pelita Samudera, mengatakan Pelita Samudera terus mengambil langkah-langkah strategis guna memanfaatkan kondisi pasar global yang perlahan mulai pulih. “Selain fokus untuk diversifikasi komoditas angkut multi kargo, kami juga memaksimalkan belanja modal untuk ekspansi armada dengan pembelian 2 unit Tugboat di kuartal I dan memaksimalkan utilisasi aset yang dimiliki,” kata Alex, Selasa (25/5).

Kapal Tunda & Tongkang (T&B) mencapai utilisasi di 92,8% menyumbang pendapatan usaha tertinggi sebesar US$8,7 juta, diikuti Kapal Curah Besar (MV) yang mencapai utilisasi di 100%, dan Fasilitas Muatan Apung (FLF) di 64,7%, masing-masing menyumbang pendapatan usaha sebesar US$5,9 juta.

Beban pokok pendapatan hanya mengalami kenaikan sebesar 4% menjadi US$15,5 juta dari US$14,9 juta, kontribusi dari kenaikan biaya perbaikan kapal dan biaya sewa, namun diiringi penurunan biaya bahan bakar, sehingga Perseroan membukukan marjin laba bruto yang lebih tinggi sebesar 24,5% dibandingkan kuartal I 2020 sebesar 22,7%.

Segmen T&B memperluas diversifikasi bisnis pengangkutan komoditas nikel selain batu bara, menyumbang kontribusi terbesar pada Pendapatan Sewa Berjangka (Time Charter Revenue) yang mengalami kenaikan signifikan sebesar 98% menjadi US$5,7 juta dari US$2,9 juta. Diikuti segmen MV yang telah merambah jangkauan pasar yang lebih luas di pasar internasional dengan tarif angkutan rata-rata lebih tinggi dari pasar domestik dan peningkatan pengangkutan multi kargo seperti semen, baja, produk besi, gula disamping batu bara.

Pada kuartal I 2021, total aset Pelita Samudera tercatat US$148,8 juta, sedikit lebih tinggi dari US$146,8 juta per 31 Desember 2020. Total ekuitas sebesar US$97,2 juta, meningkat 3% dari US$94,5 juta per 31 Desember 2020.

Selain itu, kenaikan laba bersih PSSI mengangkat Return on Invested Capital (ROIC) menjadi 1,97%, Return on Asset (ROA) 1,71%, dan Return on Equity (ROE) 2,62%.

Alex mengatakan produksi volume nikel di kuartal I 2021 menunjukkan tren positif dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 19%, diprediksi tumbuh signifikan sebesar 29% di 2021. Pertumbuhan ini akan berkontribusi positif pada permintaan pengangkutan untuk Kapal Tunda & Tongkang dan MV.

“Kami optimistis, momentum yang baik pada kuartal I akan berlanjut di kuartal kedua dan sepanjang 2021. Dengan diversifikasi bisnis, optimalisasi aset dan ekspansi armada sebagai salah satu strategi berkelanjutan, kami menargetkan pertumbuhan pendapatan di 2021 meningkat sekitar 15 – 20% dari 2020,” kata Alex.(RA)