JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro diminta untuk tidak mempersulit peningkatan produksi minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur. Hingga kini Mobil Cepu Limited anak usaha ExxonMobil, operator Blok Cepu belum bisa merealisasikan penambahan produksi lantaran masih terganjal Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), meminta agar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro lebih fleksibel terhadap Amdal Blok Cepu karena ada kepentingan nasional dipertaruhkan, terutama dalam kinerja lifting migas.

“Kami harapkan Amdal ini segera dikeluarkan. Kami akan melakukan komunikasi dengan Pemda. Masih dalam proses nantinya kan ini bagaimana kami bisa meningkatkan lifting dari yang sekarang ada untuk naik sedikit lagi. Untuk naik itu memang harus merubah lagi Amdal. jadi memang untuk isu Amdal ini kita sedang minta daerah untuk bisa fleskibitas,” jelas Arifin di Jakarta, Jumat (17/1).

Sugeng Suparwoto, Ketua Komisi VII DPR  men​g​himbau agar revisi ​Amdal oleh ExxonMobil di Blok Cepu segera disetujui pemerintah daerah. Pasalnya, peningkatan produksi di Blok Cepu sangat penting bagi keberlangsungan lifting minyak nasional.

“Himbauan untuk Pemda, jadikanlah bahwa Pemda itu yang menyiapkan karpet merah untuk investor. Kok kita mau meningkatkan lifting tetapi malah mempersulit izin, logika dimana?,” ujar Sugeng​.

Lebih lanjut, menurut Sugeng seharusnya revisi Amdal untuk peningkatan produksi Blok Cepu harus segera disetujui oleh pemda produksi Blok Cepu bisa mencapai 235 ribu barel per hari (bph). Pemerintah daerah Bojonegoro saat ini menjadi sorotan dan kunci bagi kelangsungan target peningkatan lifting minyak nasional.

“Karena ini proyek nasional semuanya kembali ke nasional. Balik lagi ke Pemerintah Bojonegoro apa sih problem-nya,” ujarnya.

Exxon sejak tahun lalu sudah melakukan berbagai persiapan dalam rangka peningkatan produksi minyak blok Cepu.

Azi Alam, Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia, menuturkan dari hasil tes yang telah dilakukan, fasilitas yang ada di Lapangan Banyu Urip bisa untuk memproduksi minyak hingga 235 ribu bph.

“Dari hasil tes bisa untuk 235 ribu, fasilitas produksi bisa, reservoirnya juga aman. Jadi memang tinggal menunggu Amdal,” kata Azi.

Blok Cepu akan semakin menjadi andalan produksi minyak nasional. Pada tahun 2019 saja rata-rata lifting minyak di sana mencapai 217,6 ribu bph. Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan target APBN 2019 yakni sebesar 216 ribu bph.(RI)