JAKARTA – Kursi Direktur Utama PT Badak NGL yang sempat kosong selama beberapa minggu akhirnya kembali terisi. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina akhirnya menunjuk Achmad Khoiruddin sebagai orang Nomor satu di Badak LNG.

Achmad Khoiruddin pada senin lalu (8/1) resmi ditetapkan jadi Direktur Utama Badak LNG menggantikan Gema Pahalawan Iriandus yang habis masa jabatannya beberapa minggu lalu.

Khoiruddin sendiri bukan muka lama di bisnis LNG. Dia sebelumnya juga menjabat sebagai VP LNG Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero).

Badak LNG merupakan salah satu unit bisnis yang paling penting di Pertamina saat ini karena mengelola fasilitas LNG utama di tanah air yaitu kilang LNG Bontang, Kalimantan Timur.

Kilang LNG Bontang seyogyanya memiliki delapan train, namun saat ini yang beroperasi penuh hanya dua train lantaran pasokan gas yang diolah sudah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Namun demikian pemerintah menargetkan operasional kilang Bontang akan kembali meningkat dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan ditemukannya beberapa cadangan gas baru seperti di Geng North.

Temuan gas oleh ENI di blok North Ganal Kalimantan diproyeksikan akan kembali meningkatkan kapasitas operasi fasilitas pengolahan LNG di Bontang.

Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), menyatakan temuan gas di North Ganal akan dikoneksikan dengan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) serta produksi gas ENI dari lapangan Jangkrik. Selanjutnya gas akan dialirkan menuju fasilitas Badak LNG.

“Nanti akan connect ke Jangkrik nanti juga IDD ada tiga lapangan dua lapangan di selatan akan connect ke Jangkrik memperpanjang umur Jangkrik yang utara termasuk Ganal North dan Rapak akan diconnect itu akan bangun sendiri itu nanti akan bersama sama menuju Bontang,” kata Dwi di penghujung tahun 2023 lalu.

Kilang Bontang merupakan salah saru fasilitas LNG terbesar di dunia. Saat awal pembangunannya bahkan kilang Bontang adalah yang terbesar di dunia. Kilang Bontang sendiri sebenarnya memiliki delapan train diawal operasinya namun kini hanya dua train yang beroperasi pasca turunnya produksi gas di blok Mahakam.

Blok North Ganal Kalimantan Timur diperkirakan menyimpan Gas in Place 5 triliun cubic feet (tcf). Dengan perkiraan awal discovered resources sebesar kurang lebih 609 MMBOE (recoverable), penemuan ini menjadikan temuan di sumur Geng North – 1 menjadi salah satu dari tiga besar temuan eksplorasi dunia di tahun 2023.