JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sepanjang kuartal I 2020 membukukan pendapatan sebesar US$873 juta. Pendapatan Perusahaan Gas Negara atau PGN terutama diperoleh dari hasil penjualan gas sebesar US$693,4 juta, penjualan minyak dan gas sebesar US$76 juta, dari transmisi gas dan minyak sebesar US$70,4 juta dan pendapatan usaha lainnya sebesar US$33,8 juta. Realisasi pendapatan kuartal I tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu dimana realisasinya hanya mencapai US$ 860,5 juta.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Jumat (1/5), subholding gas dibawah naungan PT Pertamina (Persero) itu hingga Maret memperoleh laba operasi sebesar US$167,3 juta atau meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$162,5 juta. Namun  peningkatan pendapatan dan laba operasi tidak diikuti dengan peningkatan laba bersih.

Rugi selisih kurs hingga US$63,21 juta, melonjak dibanding kuartal I 2019 yang rugi selisih kurs sebesar US$23,2 juta berdampak terhadap raihan laba bersih PGN. Laba bersih kuartal I 2020 tercatat US$47,7 juta, turun 26,6% dibanding kuartal I 2019 sebesar US$65 juta.

“Pencapaian laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk pada kuartal I 2020 sangat dipengaruhi faktor pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada akhir Maret 2020 yang berada di atas Rp15 ribuan per dolar AS,” kata Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGN.

PGN sepanjang periode Januari – Maret 2020 telah menyalurkan gas bumi bagi pelanggannya dengan volume sebesar 882 BBTUD. Pada kuartal I 2020, jumlah pelanggan tumbuh seiring dengan pertumbuhan industri, kelistrikan dan pembangunan jargas. PGN, saat ini sebagai subholding gas mengelola lebih dari 390 ribu pelanggan.

Rachmat mengatakan sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional di berbagai sektor bisnis dalam kondisi prihatin saat menghadapi pandemic Covid-19, PGN akan terus membangun dan memperluas infrastruktur gas bumi. Tingginya kebutuhan energi di dalam negeri merupakan peluang bagi PGN untuk mengoptimalkan penggunaan gas bumi.

Lebih lanjut dia menuturkan ditengah perlambatan perekonomian global dampak dari pandemi Covid-19, PGN tetap berkomitmen aktif dalam menopang ketahanan ekonomi dengan tetap melaksanakan penyaluran gas bumi guna memenuhi kebutuhan gas bumi dalam negeri bumi, serta menjalankan proyek-proyek strategis efisiensi energi dan mengurangi beban subsidi seperti gasifikasi kilang pertamina dan program-program penugasan seperti gasifikasi pembangkit listrik dan pembangunan jargas rumah tangga, sektor UMKM dan transportasi.

“Selain itu, berbagai upaya juga dilakukan untuk meningkatkan efisiensi di seluruh kegiatan operasi namun tetap mengutamakan keamanan jaringan, ketahanan pasokan dan infrastruktur,” kata Rachmat.(RI)