JAKARTA – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat ini memiliki status ganda di PT Pertamina (Persero).  Selain sebagai komisaris utama, Ahok juga ditetapkan sebagai komisaris independen.

Keputusan tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK 327/MBU/12/2019 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero)  Pertamina. Keputusan tersebut ditetapkan pada 23 Desember 2019.

Tajudin Noor, Sekretaris perusahaan Pertamina, mengungkapkan Pak Basuki tidak rangkap jabatan, namun hanya statusnya saja yang bertambah.

“Tidak rangkap (jabatan), jadi beliau menjadi komisaris utama sekaligus komisaris independen jadi tetap satu jabatan komisaris hanya statusnya komisaris independen,” kata Tajudin kepada Dunia Energi, Senin (23/12).

Fajriyah Usman, Vice President Corporate Commication Pertamina, mengatakan rangkap jabatan yang diemban Ahok sebagai sesuatu yang lumrah dalam kepengurusan. Rangkap jabatan dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN terkait penerapan tata kelola yang baik dalam perusahaan negara yang ditetapkan pemegang saham, Menteri BUMN Erick Thohir.

“Dalam aturan itu harus ada anggota komisaris yang independen sebesar 20%. Which is kalau Pertamina saat ini kami sudah punya Pak Alexander Lay sebagai komisaris independen, sekarang ditambah satu Pak Basuki. Jadi sudah mencukupi sesuai peraturan,” ucapnya.

Selain mengangkat Ahok, RUPS Pertamina hari ini juga mencopot Suahasil Nazara dari jabatannya sebagai Komisaris Pertamina. Suahasil diganti karena telah menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan.

Jabatan Suahasil, kata Fajriyah, digantikan oleh Isa Rachmatarwata. Dia merupakan Direktur Jenderal Kekayaan Kementerian Keuangan.

“Perubahan atau Pergantian komisaris merupakan kewenangan Pemegang Saham. Dan hari ini telah Surat Keputusannya sudah ditetapkan,” kata Fajriyah.

Isa Rachmatarwata, lahir di Jombang, 30 Desember 1966. Isa pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Ilmu Pasti dan Alam, Matematika, Institut Tekhnologi Bandung dan selanjutnya meraih gelar Master Of Mathematic, Actuarial Science University of Waterloo di Kanada.

Memulai karirnya di Kementerian Keuangan di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan di bagian direktorat Dana Pensiun pada tahun 1991. Karirnya terus meningkat dan saat ini menempati posisi strategis sebagai Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan.(RI)

 

Berikut daftar dewan komisaris Pertamina

Basuki Tjahaja Purnama : Komisaris Utama

Budi Gunadi Sadikin : Wakil Komisaris Utama

Ego Syahrial : Komisaris

Condro Kirono : Komisaris

Isa Rachmatarwata : Komisaris

Alexander Lay : Komisaris