NEW YORK- Harga minyak mentah berhasil membukukan kenaikan moderat di akhir perdagangan Senin atau Selasa (24/3) pagi WIB. Hal ini didorong oleh kebijakan Federal Reserve AS meluncurkan langkah-langkah baru yang lebih kuas dan agresif untuk mendukung perekonomian di tengah krisis COVID-19.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2020 naik US$0,73 atau 3,2%, menjadi menetap pada US$23,36 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei naik US$0,05 menjadi ditutup pada US$27,03 per barel di London ICE Futures Exchange.

The Fed mengumumkan pada hari sebelumnya bahwa mereka akan membeli surat utang AS dan sekuritas yang didukung hipotek tanpa batas untuk membantu pasar berfungsi lebih efisien di tengah ketidakpastian virus corona.
“Pandemi virus corona menyebabkan kesulitan besar di seluruh Amerika Serikat dan di seluruh dunia,” kata The Fed dalam sebuah pernyataan Senin (23/3) pagi.

Menurut The Fed, ketidakpastian besar tetap ada, menjadi jelas bahwa ekonomi kita akan menghadapi gangguan parah. Upaya agresif harus dilakukan lintas sektor publik dan swasta untuk membatasi kerugian pada pekerjaan dan pendapatan serta untuk meningkatkan pemulihan cepat setelah gangguan mereda.

Minyak mentah berjangka sedikit lebih kuat di tengah harapan bahwa stimulus pemerintah dan bank sentral dapat meningkatkan ekonomi dunia. Arab Saudi dan Rusia mungkin berdamai setelah kesepakatan mereka untuk memotong produksi minyak berantakan lebih dari dua minggu lalu.

Minyak telah jatuh secara besar-besaran pekan lalu di tengah kekhawatiran permintaan yang lebih lemah dan kekhawatiran perang harga minyak. (RA)