JAKARTA – PT RMK Energy Tbk (RMKE) melalui anak usahanya PT Royaltama Mulia Kencana (RMUK), menandatangani nota kesepahaman dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk pengangkutan 2,5 juta ton batu bara yang dapat ditingkatkan sampai dengan 1 juta ton setiap tahunnya mulai tahun 2023.

Grup RMKE atau afilisasinya juga akan membangun dan merawat hauling road mulai dari tambang PTBA, menyediakan jasa logistik batu bara dari proses loading & unloading angkutan kereta api, stockpile services, loading tongkang/barge hingga transshipment menuju mother vessel.

Tony Saputra, Direktur Utama RMK Energy, menyampaikan kolaborasi RMKE dan PTBA dapat menyempurnakan sinergi kedua belah pihak bersama PT KAI (Persero) dalam mengimplementasikan pengangkutan batu bara yang seamless di Sumatera Selatan.

“Dengan solusi pelayanan jasa logistik RMKE yang terintegerasi dengan jalur kereta api milik PT KAI, PTBA dapat mengoptimalkan sumber batu baranya yang melimpah aehingga kerja sama ini memiliki mutual benefit bagi ketiga entitas,” ujar Tony, usai penandatangan nota kesepahaman di Jakarta, Jumat(16/12).

Tony mengatakan secara prinsip RMKE mendukung penuh kesadaran akan
bisnis energi baru terbarukan (EBT) untuk mendukung rencana pemerintah net zero emission pada tahun 2060. Namun, kebutuhan energy security yang mendesak ditengah kondisi ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya pasca pandemi dan geopolitik dunia menjadi suatu hal yang medesak dan sangat penting saat ini.
“Oleh karena itu, kebutuhan batu bara ke depannya masih akan meningkat hingga
tercapainya keseimbangan antara energi EBT dan fosil dan saat ekonomi dunia telah kembali pulih pada level sebelum pandemi. Hal ini menjadi peluang bagi kami untuk mengoptimalkan pemenuhan energy security,” kata Tony.

Ia menekankan bahwa kolaborasi bersama PTBA ini sejalan dengan impelementasi strategi jangka menengah RMKE untuk dapat mengangkut 20 juta ton batu bara dan menjual 5 juta ton batu bara setiap tahunnya serta upaya mengoptimalkan pemenuhan energy security yang menjadi booster perekonomian saat ini.

William Saputra, Direktur Operasional RMKE, menambahkan bahwa kolaborasi dan sinergi bersama PTBA dan PT KAI yang saat ini telah berjalan dengan baik,
mengakomodasi RMKE untuk dapat meningkatkan volume jasa logistik hingga 70% dan penjualan batu bara hingga 2,5 kali lipat pada tahun 2026 jika dibandingkan dengan target tahun ini.”
“Kenaikan harga batu bara menjadi katalis bagi bisnis batu bara saat ini, namun kami menyadari bahwa momen ini tidak akan bertahan lama dan telah mempertimbangkan koreksi harga batu bara di masa depan. Untuk itu RMKE terus berupaya mengoptimalkan volume yang terus meningkat untuk mengimbangi koreksi harga tersebut. Dengan upaya tersebut, manajemen RMKE semakin optimistis untuk dapat menjaga kesehatan keuangan yang berkelanjutan ke depannya dengan komitmen memberikan pelayanan jasa logistik batu bara yang berkualitas dan terintegrasi,” ujar William.

Arsal Ismail, Direktur Utama PTBA,
menyampaikan kerjasama dengan RMKE ini sejalan dengan target PTBA untuk meningkatkan kapasitas angkutan dalam rangka percepatan monetisasi cadangan batu bara.
Saat ini, PTBA juga bekerja sama dengan PT KAI untuk mengembangkan angkutan batubara Tanjung Enim – Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun.
Jalur ini direncanakan akan beroperasi pada triwulan IV 2024. Di samping itu, juga dikembangkan angkutan batu bara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan direncanakan akan beroperasi pada Kuartal III 2026.

“PTBA mengupayakan pemenuhan energy security yang mendesak di tengah kondisi ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya pasca pandemi dan geopolitik dunia,” ujar Arsal Ismail.

Arsal menekankan bahwa sinergi antar BUMN dan kolaborasi dengan pihak swasta mendukung PTBA dalam mengoptimalkan sumber batu bara guna pemenuhan energy security saat ini.

“Dan tentunya dengan solusi pelayanan jasa logistik RMKE yang terintegerasi dengan jalur kereta api milik PT KAI, PTBA dapat meningkatkan kinerja operasional dan keuangan yang signifikan, begitu pula RMKE dan PT KAI,” kata Arsal.(RA)