JAKARTA – PT Huadian Bukit Asam Power, perusahaan joint venture PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan  China Huadian Hongkong Company Ltd telah menandatangani kesepakatan fasilitas pinjaman (loan facility agreement) dengan China Export Import Bank (CEXIM) untuk pendanaan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang Sumsel 8 berkapasitas 2 x 620 megawatt (MW), Rabu (23/5).

Suherman, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, mengatakan melalui penandatanganan fasilitas pinjaman, CEXIM Bank akan memberikan pinjaman sebesar 75% dari total biaya proyek atau senilai US$1,26 miliar.

“Sisa total biaya proyek senilai US$420 juta akan didanai pemegang saham, yaitu 45% oleh Bukit Asam dan 55% oleh China Huadian,” kata Suherman di Jakarta, Kamis (24/5)

Pada 19 Oktober 2017 telah ditandatangani amendemen power purchase agreement (PPA) PLTU mulut tambang Sumsel 8 antara Huadian Bukit Asam dengan PT PLN (Persero). PLTU mulut tambang Sumsel 8  merupakan bagian dari program kelistrikan 35.000 MW. PLTU Sumsel 8  dibangun Huadian Bukit Asam Power sebagai IPP (independent power producer).

Nantinya, Huadian Bukit Asam juga akan membangun jalur transmisi dari PLTU Sumsel 8 ke gardu induk PLN di Muara Enim sejauh 45 km. Listrik dari PLTU Sumsel 8 akan dialirkan untuk Sumatera Grid menggunakan jalur transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV.

Suherman menambahkan, konstruksi PLTU Sumsel 8 diharapkan dimulai pada awal kuartal III 2018 dengan masa konstruksi 42 bulan untuk unit I dan 45 bulan untuk unit II.

“Diharapkan akan commercial operation date (COD) pada 2021 untuk unit I dan 2022 untuk unit II,” kata Suherman.(RA)