GRESIK – Petronas melalui anak perusahaannya, PC Ketapang II Ltd., telah menyelesaikan proyek pengeboran di sumur pengembangan BTJTB-T2 yang terletak di dalam Wilayah Kerja Ketapang, lepas pantai Jawa Timur. Sebagai operator, PC Ketapang Ltd. dan PC Ketapang II Ltd. memegang 80% hak partisipasi, sedangkan 20% sisanya dipegang oleh PT Saka Energi Indonesia. Pemboran ini merupakan bagian dari Proyek Bukit Tua Phase-2B.

Proyek tersebut ditargetkan mampu menambah kapasitas produksi mencapai 12.500 barel minyak per hari (BPH) dan 30 juta kaki kubik per hari (MMscfd) yang berasal dari lima sumur pengembangan. Bukit Tua Phase-2B merupakan proyek pengeboran sumur pengembangan yang keempat dan didahului oleh beberapa proyek sebelumnya seperti Bukit Tua Phase-1, Phase-2A, dan Phase-3. Pengeboran sumur pengembangan Bukit Tua Phase-2B berhasil dilakukan pada 30 September 2021 dengan kedalaman mencapai 1.890 meter.

“Kami sangat mengapresiasi ditengah tantangan pandemi Covid-19 yang luar biasa, dengan dedikasi dan kerja keras semua pihak yang turut berkontribusi dalam mengupayakan proyek ini bisa onstream. Ini sungguh luar biasa, dan perlu diberikan apresiasi”, kata Julius Wiratno, Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam keterangannya (15/4).

Proyek ini kata Julius sejatinya merupakan proyek hulu migas besar pertama yang diresmikan di tahun 2022 dengan investasi mencapai US$117 Juta atau setara dengan Rp 1,68 triliun.

“Semoga hal ini dapat memberikan semangat kita semua dalam memenuhi amanah Pemerintah untuk sektor migas, yaitu target produksi 703 ribu BPH minyak dan 5.800 MMscfd gas di tahun 2022”, ujar Julius.

Julius menjelaskan untuk mencapai target lifting migas tahun ini serta pencapaian visi produksi 1 juta BPH dan 12 ribu MMscfd di tahun 2030 memerlukan langkah-langkah yang tidak biasa untuk mencapainya. Namun dengan kebutuhan migas yang terus tumbuh serta potensi hulu migas yang masih menarik, maka kita optimis industri hulu migas akan terus berkelanjutan.

“Keberhasilan onstream proyek Bukit Tua Phase-2B serta tingginya harga minyak dunia dan kebutuhan migas yang terus meningkat akan mendorong meningkatnya investasi hulu migas di Indonesia. Untuk itu, SKK Migas mendorong agar KKKS merealisasikan setiap rencana Pengembangan Lapangan – Plan of Development (POD) – minyak dan gas bumi yang telah disetujui, serta mendorong setiap penemuan cadangan migas agar dapat segera diproduksi”, kata Julius.

Adif Zulkifli, Petronas Executive Vice President and Chief Executive Officer of Upstream, menyatakan sebagai mitra energi dan solusi yang progresif, pencapaian ini menandai komitmen perusahaan dalam memberikan pasokan energi yang aman dan andal untuk Indonesia.

“Produksi pertama pada proyek pengembangan Bukit Tua Phase 2B ini memiliki peranan penting dalam kontribusi untuk mencapai target 1 juta Barrel minyak per hari pada tahun 2030 di Indonesia,” ujar dia.

Petronas juga merupakan operator dari Kontrak Kerja Sama North Madura II di lepas pantai Jawa Timur dan rekanan dari enam Kontraktor Kerja Sama lainnya yang terletak di daratan dan lepas pantai Sumatra, Natuna, Jawa Timur dan juga Indonesia Timur. (RI)