JAKARTA – Sepanjang periode tahun 2021 PT Energi Mega Persada Tbk (EMP/ENRG) membukukan penjualan sebesar US$406,09 juta, naik dibandingkan perolehan tahun 2020 US$324,88 juta.
Peningkatan juga terlihat pada EBITDA perusahaan menjadi sebesar US$273,95 juta, dari sebelumnya US$233,7 juta. Sementara laba bersih EMP hingga akhir Desember 2021 tercatat sebesar US$40 juta. Laba bersih EMP pada periode tahun 2020 sebesar US$53,65 juta.

Edoardus Windoe, Direktur & CFO EMP, menjelaskan penjualan dan EBITDA di tahun 2021 menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh kenaikan produksi gas dari blok Kangean & Bentu, dan peningkatan produksi minyak dari blok Malacca Strait. Harga jual minyak juga mengalami peningkatan dan tahun lalu.
“Laba bersih perusahaan di tahun 2021 akan terlihat lebih besar apabila tidak ada pendapatan lain-lain yang berasal dari pelunasan dan penghapusan hutang di tahun sebelumnya,” ujar Edoardus, Jumat (8/4/2022).

Kondisi likuiditas EMP semakin membaik seperti yang terlihat dari rasio hutang terhadap ekuitas. Hal ini disebabkan karena peningkatan ekuitas dan penurunan hutang pasca transaksi Penawaran Umum Terbatas perusahaan di bulan Juli 2022 lalu.

”Kami berharap investasi yang kami tanamkan pada aset-aset yang sudah ada, dan akuisisi atas beberapa aset baru di tahun lalu dapat segera membuahkan hasil dan menambah nilai bagi para pemegang saham,” kata Syailendra Bakrie, Direktur Utama & CEO EMP.(RA)