BALIKPAPAN – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mencatat peningkatan produksi gas lapangan Sisi Nubi hingga di atas 202 MMscf. Capaian ini merupakan produksi tertinggi selama 4 tahun terakhir, sekaligus tertinggi sejak alih kelola Wilayah Kerja (WK) Mahakam dari operator sebelumnya pada 1 Januari 2018 silam yang mencapai produksi 190 MMscf.

Chalid Salid Salim, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, menyampaikan tantangan operasional dan bisinis yang dihadapi perusahaan dalam mengelola lapangan lapangan migas yang sudah mature di wilayah Kerja Mahakam, tentunya semakin sulit dan kompleks.

“Namun demikian, PHM berhasil membuktikan pengelolaan yang baik dengan peningkatan capaian produksi lapangan Sisi Nubi hingga 2,1 kali lipat dari bulan Januari hingga Desember 2022,” ujar Chalid, Rabu(11/1).

Chalid menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh Perwira dan kolaborasi yang positif dengan semua stakeholder, khususnya Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, SKK Migas Pusat dan SKK Migas Perwakilan Kalimantan Sulawesi (Kalsul), serta PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai induk perusahaan.
“Tercatat sepanjang 2022, PHM berhasil merealisasikan tajak 96 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi”, ujar Chalid.

Krisna, General Manager Zona 8 Regional 3 Kalimantan, mengatakan pencapaian yang diraih oleh lapangan Sisi Nubi merupakan imbas positif dari keberhasilan proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN). PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan anak Perusahaan PHI yang menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance) di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur.

“Hal ini merupakan wujud nyata upaya PHM untuk menahan laju penurunan produksi dan mendukung pencapaian target produksi migas nasional. Semoga di tahun 2023, pencapaian PHM baik dari produksi dan HSSE dapat mencapai target yang telah ditetapkan,” ujar Krisna.(RA)