BEKASI – PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FajarPaper) dengan menyalurkan gas bumi sampai dengan 17,5 BBTUD. Sebelumnya, kebutuhan gas bumi FajarPaper dipasok denganu skema seasonal selling dimana volumenya disesuaikan dengan kebutuhan dalam periode tertentu.

Kini penyaluran gas bumi ke FajarPaper merupakan kontrak jangka panjang sampai tahun 2035 yang diikat dalam PJBG yang ditandatangani oleh Sonny Rahmawan Abdi, General Manager Sales and Operation Regional II PGN dan Yustinus Yusuf Kusumah selaku Direktur PT Fajar Surya Wisesa.

Pemenuhan gas ke FajarPaper berasal dari dari portfolio alokasi pasokan Gas PT PGN Tbk di Jawa Bagian Barat yang disalurkan menggunakan pipa South Sumatera West Java (SSWJ) dan pipa distribusi dedicated hilir milik PT PGN Tbk. Ke depan FajarPaper berencana akan melakukan pengembangan Gas Turbin dan 1 unit Paper Mill, sehingga penyaluran gas diharapkan akan meningkat menjadi 28-30 BBTUD.

Faris Aziz, Direktur Sales dan Operasi PGN, mengatakan PGN akan menjaga performa layanan dalam menyediakan infrastruktur gas yang memadai dan ketahanan pasokan yang terjaga agar nilai lebih dari gas bumi dapat diserap pelanggan bisa optimal.

“Fajar Paper sebagai industri, erat kaitannya dengan dampak multiplier effect bagi masyarakat dan perekonomian. Diantaranya adalah penambahan lapangan kerja dan peningkatan daya saing produk dalam negeri,” ujar Faris, Rabu (31/8).

FajarPaper merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi packaging kertas yang berkedudukan di Kab. Bekasi, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988 dan memiliki 8 mesin kertas dengan kapasitas produksi sebesar 1,5 juta ton per tahun, dan memiliki satu anak perusahaan yang berada di Surabaya. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam kertas kemasan dari kertas daur ulang seperti, Coated Duplex, Container Board, dan White Liner Board.

Selain menggunakan kertas daur ulang, fasilitas-fasilitas di FajarPaper juga mengedepankan aspek-aspek lingkungan dengan target zero waste. Dari sisi untuk menunjang produksi, FajarPaper menggunakan berbagai sumber energi yakni 1 steam turbin dengan kapasitas 55 MW dan 2 gas turbin dengan kapasitas 70 MW. Fajar Paper akan mengoptimalkan dua gas turbin tersebut, sehingga mengurangi beban emisi karbon batubara sesuai dengan anjuran pemerintah.

Sementara itu, Yustinus Yusuf Kusumah, Direktur FajarPaper berharap bisa segera mencapai kesepakatan untuk pemenuhan kebutuhan gas di Surabaya.

“Kita mengucapkan banyak terima kasih kepada PGN, hari ini kita melaksanakan PJBG yang akan dilanjutkan dengan proses gas in. Kita mengharapkan bahwa kerjasama ini akan berlanjut bukan hanya di Jakarta, tapi juga di Surabaya. Semoga titik terang kita dapatkan menjelang akhir tahun, supaya produksi kita bisa berjalan lancar,” ujar Yustinus.

Saat ini, PGN telah melayani kebutuhan gas bumi ke lebih dari 2.446 pelanggan industri di berbagai daerah. Dengan performa gas yang mengalir 24 jam dan harganya yang bersaing, akan mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya. PGN berharap, benefit yang didapatkan dari penggunaan gas bumi dapat meningkatkan produktivitas industri dan berdaya saing, serta menjadi solusi energi yang bersih menuju target net zero emission pada tahun 2060. (RI)