JAKARTA – Pertamina menandatangani Sales Confirmation Agreement LPG dan Sulphur dengan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), Jumat (5/3) lalu yang dilakukan oleh Vice President Trading & Other Business Sub Holding Commercial & Trading (SH C&T) PT Pertamina (Persero) Maya Kusmaya dengan Senior President Internaional Relations ADNOC Salem Al Meheiri dalam kegiatan Business Forum Indonesia – Emirates Amazing Week (IAEW).

Hasto Wibowo, Direktur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), menyatakan kebutuhan LPG nasional pada 2022 diperkirakan  mencapai 8,3 juta ton, meningkat menjadi 9,12 juta ton di tahun 2023, dan 10,01 juta ton pada tahun 2024.

Hasto menegaskan kerjasama ini memastikan keamanan pasokan LPG nasional yang diproyeksikan terus meningkat setiap tahun.

“Saat ini balance kebutuhan impor LPG nasional mencapai 6 juta ton per tahun, harapannya dengan kerjasama ini Pertamina dapat memperluas sumber pasokan dan menjaga kestabilan pasokan,” ujar Hasto, Minggu (7/3).

Hasto menuturkan, perjanjian inipun dimungkinkan diperpanjang setiap tahunnya, dengan tetap dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum perjanjian berakhir.

“Kerjasama ini merupakan salah satu strategi pengadaan bundling produk LPG dan petrokimia yang dibeli langsung dari produser. Diharapkan kerjasama ini dapat menciptakan peluang kolaborasi jangka panjang untuk produk LPG dan petrokimia dengan tentunya tetap memperhatikan perkembangan dari bisnis petrokimia serta mengacu kebijakan bauran energi nasional sebagaimana tercantum dalam RUEN,” jelas Hasto.

Salem Raheb Al Meheiri, Senior President International Relations ADNOC, mengungkapkan dengan pengalaman yang dimiliki ADNOC siap memenuhi kebutuhan LPG Indonesia. “Sebagai salah satu produsen LPG, minyak mentah, dan Petrokimia terbesar di dunia, ADNOC menjamin akan memasok produk dengan handal ke Indonesia,” jelasnya. (RI)