JAKARTA – Ketiga anggota konsorsium yang menggarap proyek gas Abadi di blok Masela menargetkan tahap Final Investment Decision (FID) atau keputusan akhir investasi bakal rampung pada kuartal IV atau paling lambat akhir tahun depan. Saat ini proses Front End Engineering Design (FEED) sudah selesai dikerjakan.
Dannif Danusaputro Direktur Keuangan dan Investasi Pertamina Hulu Energi (PHE) mengungkapkan proyek Masela sebentar sudah dikerjakan dengan cepat, namun pemerintah meminta untuk menambah kecepatannya. PHE bersama kedua anggota konsorsium lain sudah sepakat untuk bisa mencari cara agar bisa mememuhi amanat pemerintah. “Beritanya diminta lebih cepat, dari stream finance sudah banyak support, dari internasional dan lainnya, proyek ini PSN sangat penting, jadi masih progress terus,” kata Dannif akhir pekan lalu di kantor PHE.
Dalam rencana yang sedang berjalan sekarang tahapm krusial FID akan diselesaikan pada tahun depan. Saat ini para pemegang Participating Interest (PI) tengah mengejar kesepakatan untuk urusan komersial gasnya. Sambil berjalan mempersiapkan FID yang ditargetkan sudah ada keputusan di tahun depan.
“Gas market sedang jalan, FEED sudah selesai. Jadi sekarang ada teknikal, komersial, finance jalan, nggak ada isu tiga Konsorsium ini, pemerintah sekarang maunya lebih cepat. Target FID 2026 akhir, Q4,” jelas Dannif.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menegaskan telah memberi teguran keras kepada Inpex melalui surat peringatan pertama (SP 1). Bahlil menilai proyek Abadi Masela belum juga mengalami kemajuan signifikan padahal pemerintah telah memberikan persetujuan rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) kedua sejak November 2023.
“Ada satu wilayah kerja yang sudah 26 tahun, sudah menemukan ini gas terbesar tapi tidak dinaikkan statusnya. Saya sudah bikin surat peringatan pertama,” kata Bahlil di Jakarta, Selasa (11/2).
Bahlil bahkan mengancam akan mencabut izin pengelolaan blok Masela dari Inpex jika perusahaan asal Jepang itu tidak memberikan progress signifikan. Untuk diketahui proyek tersebut merupakan salah saru Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan bisa menyemburkan gas pada 2030. “Saya tidak perlu sampaikan perusahaan apa itu, biarkanlah Tuhan saya dan dia yang tahu. Kalau dia rasa pasti tahu betul itu kira-kira,” katanya.
Proyek Abadi Masela terus mengalami hambatan, mulai dari perubahan skema pemgembangan, hengkangnya Shell sampai akhirnya Pertamina dan Petronas masuk menjadi mitra Inpex. Jika benar izin Inpex dicabut pemerintah tentu bisa dipastikan akan membuat proyek tersebut kembali molor dan bukan tidak mungkin terancam mangkrak.
Salah satu ganjalan terbesar yang dialami dalam kelanjutan pengembangan blok Masela adalah masih belum adanya kepastian siapa yanh akan membeli gas Masela. Blok Masela ditargetkan bisa memproduksi 9,5 juta ton LNG per tahun (mtpa) dan gas pipa 150 mmscfd. Selain itu ada juga 35.000 barel minyak per hari yang bisa dihasilkan dari Masela.
Komentar Terbaru