NUSA DUA – PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine Logistics menandatangani perjanjian kolaborasi bisnis (Basic Agreement) yang mencakup point-point penting Shareholders Agreement (SHA) dan Strategic Alliance Agreement (SAA) terkait potensi investasi dengan perusahaan perkapalan Jepang, Nippon Yusen Kaisha (NYK).

Kesepakatan kolaborasi ini ditandatangani oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha (SPPU) PT Pertamina (Persero) A. Salyadi Saputra, Direktur Utama Pertamina Pedeve Indonesia Rahmi Amini, CEO PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi, dan Executive Officer Nippon Yusen Kaisha (NYK) Yuji Nishijima. Penandatanganan juga disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury.

A. Salyadi Saputra, Direktur SPPU Pertamina, mengungkapkan penandatanganan ini akan menjadikan NYK sebagai mitra strategis (strategic partner) PIS, dengan potensi kolaborasi bisnis untuk angkutan LNG di rute domestik maupun internasional.

“Kesepakatan ini sesuai dengan aspirasi PIS untuk menjadi Asian Leading Integrated Marine Logistics Company. Untuk mendukung aspirasi tersebut, di tahun ini PIS memang ditargetkan bisa menjalin kerja sama dengan mitra reputable untuk membantu pengembangan usaha PIS,” ujar Salyadi, Selasa (18/10).

NYK sendiri merupakan perusahaan perkapalan terkemuka di Jepang. Saat ini, NYK mengoperasikan 814 kapal di mana 75 diantaranya merupakan LNG Carriers. Jejak rekam NYK sebagai perusahaan perkapalan  juga tak perlu diragukan dengan bisnisnya yang tersebar di banyak belahan dunia. Saat ini, NYK mengoperasikan 20 pelabuhan dan beroperasi di 639 logistics center di dunia.

Yoki Firnandi, CEO PIS, menuturkan kerja sama dengan NYK bisa memperluas ekspansi PIS di pasar global sekaligus mengembangkan kapabilitas perusahaan untuk menjadi perusahaan integrated marine logistics terbesar di Asia.

Pemilihan NYK sebagai mitra, kata Yoki, berdasarkan pertimbangan nama besar NYK sebagai TOP 2 Gas Carrier Owner di dunia.

“NYK memiliki keahlian dan pengalaman panjang dalam bidang angkutan LNG, kelebihan NYK ini sejalan dengan kebutuhan PIS untuk mengembangkan lini bisnis baru yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Yoki.

Sejalan dengan kebijakan transisi energi yang ditetapkan oleh pemerintah, PIS menyusun peta jalan bisnis di mana pada tahun 2030 sebanyak 20% pendapatan perusahaan dikontribusikan dari green cargoes. Dengan kerja sama ini, diharapkan dapat memberi manfaat positif bagi bisnis PIS terutama dalam angkutan LNG untuk mendukung road map PIS menuju green integrated marine logistics company.

Pihak NYK menyambut baik kerja sama dengan PIS, yang diharapkan bisa mencakup banyak sektor bisnis terkait energi. Mulai dari kapal VLCC (Very Large Crude Carrier), VLGC (Very Large Gas Carrier), bisnis lepas pantai atau offshore seperti Floating Storage Regasification Unit (FSRU), energi dan bahan bakar baru dan terbarukan, bahkan hingga pemanfaatan teknologi untuk mengurangi emisi CO2 dan penerapan CCS/CCUS.(RI)