JAKARTA – Pergantian juru bicara dilakukan oleh dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi terbesar di tanah air. Setelah PT PLN (Persero) melakukan rotasi manajemen besar-besara setingkat Vice President termasuk juru bicaranya, kini giliran PT Pertamina (Persero) juga mengganti juru bicara.

Sudah tiga tahun ini atau sejak 2019 Fajriyah Usman menjadi Vice President Corporate Communication atau juru biara. Namun mulai tanggal 1 Mei lalu Fajriyah menempati posisi baru yakni Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) & SMEPP Management Pertamina.

VP CSR sendiri sudah cukup lama lowong sepeninggal Arya Dwi Paramita yang sekarang menjadi Sekretaris Perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE) atau Subholding Upstream Pertamina.

Ketika dikonfirmasi terkait posisi barunya, Fajriyah tidak menampik dan mengakui dia telah menduduki jabatan baru sebagai VP CSR.

Fajriyah sebelum menjadi juru bicara Pertamina lama berkarir di salah satu anak usaha Pertamina, PT Elnusa Tbk. Dia bahkan sempat menjadi Direktur Utama di salah satu anak usaha Elnusa yakni PT Elnusa Trans Samudera sebelum ditunjuk menjadi juru bicara pada Maret 2019 menggantikan Adiatma Sardjito yang pensiun kala itu.

Fajriyah merupakan jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan langsung bergabung dalam Management Trainee Elnusa. Pada tahun 2003 hingga 2006 dia menjadi Supervisor of Good Corporate Governance & Corporate Secretary Elnusa. Selanjutnya menjadi Junior Manager (Coordinator) of Investor Relations and Communication Elnusa.

Karirnya belanjut menjadi Head of Investor Relations pada tahun 2010 hingga tahun 2012. Selanjutnya Agustus 2012 – Juni 2018 Vice President of Corporate Secretary Elnusa dan dilanjutkan menjadi Direktur Utama PT Elnusa Trans Samuedera hingga 2019.

Belum diketahui siapa yang ditunjuk untuk menggantikan Fajriyah di posisi juru bicara Pertamina. Namun berdasarkan informasi yang diterima Dunia Energi hampir dipastikan juru bicara Pertamina baru nantinya akan berasal dari eksternal atau luar Pertamina.