JAKARTA – PT Pertamina EP Cepu, anak usaha PT Pertamina (Persero) mulai membangun fasilitas pemrosesan gas (Gas Processing Facisilty/GPF) proyek pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran – Tiung Biru.

Dharmawan H Samsu, Direktur Hulu Pertamina, mengatakan pemancangan perdana Engineering Procurement Constructions (EPC) GPF merupakan salah satu momentum penting dari proyek Jambaran Tiung Biru. Nantinya GPF berfungsi memproduksi gas dan kondensat dari Jambaran Tiung Biru dengan produksi rata-rata raw gas sebesar 315 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan target gas on stream atau komersil pada 2021 dengan volume penjualan gas sebesar 192 MMSCFD.

“GPF yang akan dibangun menggunakan teknologi dan dirancang guna mendapatkan keandalan operasi dan ramah lingkungan untuk berproduksi selama 25 tahun,” kata Dharmawan dalam keterangan resminya, Jumat (4/1).

Proyek Jambaran Tiung Biru yang dikelola Pertamina EP Cepu merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Jamsaton Nababan, Direktur Utama Pertamina EP Cepu, mengatakan saat ini progress EPC GPF telah mencapai 12% dan diharapkan akan bertambah maju sesuai dengan S-Curve yang telah disepakati dengan konsorsium RJJ, selaku pelaksana pekerjaan.

“Pekerjaan ini dilakukan secara paralel dan simultan dari pekerjaan Engineering, Procurement, dan Construction, sehingga dapat dilaksanakan Commissioning dan Project Completion EPC GPF pada 2021,” ungkap Jamsaton.

Produksi gas sebesar 192 MMSCFD tersebut nantinya akan dialirkan melalui pipa transmisi Gresik-Semarang. Dengan cadangan gas sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), Jambaran Tiung Biru diharapkan dapat memberikan multiplier effect, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Fatar Yani Abdurrahman, Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengatakan proyek Jambaran Tiung Biru merupakan proyek besar yang penuh dengan tantangan dan juga bagian dari Proyek Strategis Nasional.

“Kami sangat mengapresiasi Pertamina EP Cepu dan Konsorsium RJJ, kerja sama yang baik dan profesionalisme tinggi diperlukan agar pengerjaan proyek sesuai rencana,” tandas Fatar Yani.(RI)