ABU DHABI – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus memperkuat komitmen untuk menjaga ketahanan energi Indonesia dengan mengolah minyak mentah menjadi produk BBM dan Petrokimia yang berkualitas untuk masyarakat. Dalam upaya memastikan pengolahan minyak mentah dapat tercukupi untuk rakyat Indonesia, KPI menjalin kerjasama dengan beberapa institusi finansial terkemuka dunia salah satunya, National Bank of Kuwait (NBK).

Dalam ajang Abu Dhabi International Progressive Energy Congress (ADIPEC) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, KPI telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman ( Memorandum of Understanding /MoU) dengan National Bank of Kuwait, pada Senin (2/9/2023) waktu setempat. Kerjasama ini ditandatangani oleh Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman dan Deputi Head International Banking Group NBK,Zaid Al-Sager yang disaksikan oleh Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Investasi dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Triharyo Indrawan Susilo yang mewakili Menteri ESDM, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahja Purnama.

Corporate Secretary KPI Hermansyah Y. Nasroen mengatakan, sebagai Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, KPI diberi mandat pemerintah untuk mengolah minyak mentah (crude) untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak bagi seluruh rakyat Indonesia.”Dalam rangka memenuhi target pengolahan minyak 1 Juta Barel per hari, KPI membutuhkan supply minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, KPI terus mencari dukungan pembiayaan dari institusi finansial dan non-finansial yang dapat memberikan nilai tambah bagi PT KPI. Event ADIPEC 2023 menjadi momentum yang tepat untuk dilakukan kerjasama tersebut mengingat ADIPEC merupakan ajang bergengsi dimana seluruh perusahaan energi dari seluruh dunia berkumpul sambungnya,” kata Hermansyah.

KPI bersama National Bank of Kuwait (NBK) menyepakati nota kesepahaman (MoU) dalam penyediaan fasilitas perdagangan komoditas Minyak mentah (Standby Letter of Credit) sebesar US$ 180 juta yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan perusahaan. Dengan semakin tingginya harga minyak mentah dunia maka KPI perlu mencari sumber-sumber minyak mentah yang kompetitif yang sesuai dengan spesifikasi kilang-kilang Pertamina.

Melalui kerjasama ini, maka dukungan fasilitas modal kerja/perdagangan komoditas dari NBK dapat menjamin kebutuhan pendanaan dalam mendukung hal tersebut karena NBK merupakan bank terbesar di Kuwait dengan reputasi internasional yang telah memiliki cabang di beberapa kota/negara seperti China, Geneva, London, Paris, New York, dan Singapura.

Melalui MoU ini maka potensi kolaborasi bersama NBK dapat dijajaki lebih lanjut dalam hal pembiayaan investasi proyek (project financing), pembiayaan general purpose dalam bentuk sindikasi atau club deal (corporate loan), dan pembiayaan komoditas terstruktur (Structure commodity facility).

KPI berharap dapat momentum ini dapat mempermudah akses dukungan pembiayaan yang akan mendongkrak pertumbuhan dan keberlanjutan industri migas di Indonesia, khususnya dalam hal aktivitas perdagangan komoditas minyak mentah.

PT Kilang Pertamina Internasional merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). PT KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. PT KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.(RA)