CHICAGO– Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Senin atau Selasa (26/2) pagi WIB, tertekan penguatan pasar ekuitas di tengah kemajuan terbaru dari perundingan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China.

Laporan Xinhua menyebutkan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, turun US$3,30 atau 0,25%, menjadi ditutup pada US$1.329,50 per ounce. Penurunan harga ini dipicu China dan Amerika Serikat yang melaporkan kemajuan substansial selama putaran terakhir pembicaraan perdagangan tingkat tinggi di Washington yang berakhir pada Minggu (25/2). Di sisi lain, bullish pada pasar saham global, terutama setelah Presiden AS Donald Trump men-tweet bahwa ia akan menunda kenaikan tarif bea masuk barang-barang China.

Pada tengah hari, Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 174,93 poin atau 0,67 persen, menjadi 26.206,74 poin. Indeks S&P 500 naik 16,06 poin atau 0,58 persen, menjadi 2.808,73 poin. Indeks Komposit Nasdaq naik 61,07 poin atau 0,81 persen, menjadi 7.588,61 poin.

Ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya turun, karena investor tidak perlu mencari aset-aset safe haven untuk memarkir investasi mereka.

Namun demikian, penurunan emas dibatasi oleh pelemahan dolar AS karena indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun hampir sepanjang hari.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun US$8,4 sen atau 0,53%, menjadi ditutup pada US$15,83 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik US$7,70 atau 0,91%, menjadi berakhir di US$853,60 per ounce, demikian yang dilansir Xinhua yang dikutip antaranews.com. (RA)