JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis akan ada investasi baru dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di tanah air yang berasal dari Uni Emirat Arab (UEA) dalam waktu dekat.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, memgundang para pelaku usaha UEA agar menggenjot investasi di Indonesia disela pelaksannaan Gastech 2021 di Dubai, UEA awal pekan ini.

“Kami mengundang investor-investor PEA (Persatuan Emirat Arab/UEA) untuk berinvestasi di Indonesia di sumber energi terbarukan, karena masih banyak potensi-potensi energi terbarukan yang bisa dikembangkan di Indonesia,” kata Arifin dikutip Kamis (23/9).

Menurut dia Indonesia memiliki sumber-sumber energi terbarukan, beberapa potensi energi terbarukan di Indonesia masih dapat dikembangkan.

“Dari sisi regulasi, Indonesia sudah melakukan pembenahan perizinannya menjadi lebih sederhana agar investor semakin tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, serta mengambil peluang-peluang baru yang ada,” jelas Arifin.

Ajakan berinvestasi langsung disampaikan Arifin kepada Suhail Al Mazrouei Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, dan beberapa CEO perusahaan energi di UEA, seperti CEO Masdar dan CEO Mubadala, termasuk ACWA Power dari Arab Saudi serta Haldor Topsoe dari Denmark.

Indonesia kata Arifin mencoba untuk mendukung intensi dunia global menyediakan energi yang ramah untuk perubahan iklim di masa yang akan datang. Pemerintah Indonesia akan melakukan secepatnya dan selama mungkin, dalam artian menyesuaikan dengan kemampuan kami untuk melakukannya. Arifin menuturkan untuj bisa memonetisasi sumber daya yang ada dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk itu diperlukan sumber pendanaan dari berbagai pihak agar pemanfaatan EBT bisa optimal.

“Dengan sumber daya yang berlimpah dan permintaan yang tinggi, maka kami membutuhkan dukungan keuangan dari dunia internasional,” kata Arifin.