JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan segera melelang blok habis kontrak (terminasi) yang habis pada 2020 dan 2021 yang hingga kini belum mempunyai operator baru.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, mengatakan ada tiga blok migas yang akhirnya akan dilelang. Ketiganya adalah blok South Jambi Block B, Blok Selat Panjang dan Makassar Strait.

South Jambi Block B dan Makassar Strait merupakan blok migas yang habis kontraknya pada 2020. Untuk Selat Panjang kontraknya habis pada 2021.

“Secepatnya (lelang Makassar Strait), kami siapkan term and condition, cepat kok itu awal pertama Agustus. Selain itu, Selat Panjang dan South Jambi,” kata Arcandra di Kementerian ESDM, Senin malam (30/7).

Di South Jambi Block B Conoco Philip menguasai hak partisipasi (participating interest/PI) sebesar 45%. Sisanya, dikuasai PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) 25% dan PetroChina Int Jambi 30%. Baik Pertamina maupun Conoco Philips sudah menyatakan tidak akan melanjutkan kontraknya. Petrochina yang sebelumnya sudah menyatakan minat untuk melanjutkan kontrak, belakangan justru melepas peluang tersebut.

Arcandra belum menerima alasan resmi dari PetroChina yang tidak lagi mengajukan proposal kontrak yang telah direncanakan. “Enggak jadi, kayaknya itu keputusan mereka. Kami lelang jadinya,” ungkap Arcandra.

Djoko Siswanto, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, sebelumnya menyatakan PetroChina belum memenuhi salah satu syarat sebelum penandatanganan kontrak yakni pembayaran performance bond. PetroChina diberikan waktu sampai akhir Juli ini untuk melakukan pembayaran tersebut.

“Kami kasih waktu akhir bulan ini paling telat bayar performance bond-nya,” kata Djoko,  beberapa waktu lalu.

Untuk blok Selat Panjang tidak ada kontraktor eksisting berminat maupun Pertamina. Masalah hukum di blok tersebut diduga jadi penyebab minimnya peminat. Karena itu pemerintah akan melelang ulang.

“Kemungkinan besar karena masalah hukum, pailit,” tukasnya.

Untuk Makassar Strait yang merupakan salah satu blok dalam  proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) juga tidak memiliki operator baru lantaran Chevron yang merupakan kontraktor saat ini lebih memilih melepasnya. Chevron lebih condong untuk fokus mengerjakan proyek IDD di dua blok lainnya, yakni Rapak dan Ganal.

Selain ketiga blok tersebut, ada beberapa blok migas lain yang dipersiapkan untuk dilelang. Namun Arcandra belum mau membeberkan berapa banyak blok yang akan dilelang, lantaran masih tahap evaluasi.

Arcandra menjelaskan saat ini persiapan lelang tiga blok sudah dilakukan agar bisa segera dilelang pada awal bulan depan. Tidak ada persiapan khusus dan penambahan data dalam lelang nanti karena ketiganya merupakan blok migas berproduksi. Persiapan hanya lebih ke administrasi.

“Datanya sudah banyak kan sudah produksi,” tandas Arcandra.(RI)