JAKARTA – PT PLN (Persero) memastikan kondisi kelistrikan nasional dalam kondisi yang aman, meskipun banyak negara kini mengalami krisis energi.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, memastikan, pemadaman listrik massal akibat krisis energi seperti yang terjadi di Pakistan tidak terjadi di Indonesia. PLN telah melakukan langkah-langkah strategis, salah satunya dengan penguatan pasokan energi primer untuk pembangkit listrik untuk menjamin keandalan suplai listrik ke pelanggan.

PLN memiliki pemain strategi khusus dengan three line of defence energi primer untuk pembangkit listrik, yakni menggunakan batu bara, gas, dan BBM. Darmawan memastikan kondisi kelistrikan nasional Indonesia dalam kondisi yang sangat aman. Setiap pilar sistem kelistrikan kita sangat kokoh.

“Demi memastikan pasokan listrik terjaga, kami pastikan kecukupan energi primer seluruh pembangkit di Indonesia lebih dari cukup,” kata Darmawan.

Pemerintah dalam melakukan enforcement tata kelola energi primer setelah kejadian krisis batu bara pada akhir tahun 2021 telah melakukan penataan ulang kontrak menjadi jangka panjang dan kokoh. Selain itu, langkah pengawasan dilakukan tidak hanya melalui fisik di lapangan tetapi juga dengan integrasi sistem monitoring digital.

“Kami integrasikan sistem digital PLN dengan sistem digital Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, sehingga dapat dilakukan corrective action secara cepat, tepat, dan terukur,” ujar Darmawan.

PLN juga mengubah paradigma sistem pengendalian pasokan batu bara dari yang awalnya fokus pada titik bongkar Estimated Time of Arrival (ETA) menjadi berfokus pada titik muat atau loading. Mekanisme early warning system juga dibangun, sehingga risiko keterlambatan pengiriman pasokan batu bara dapat diminimalisir.

“Dengan sistem seperti ini maka jika ada potensi kegagalan pasokan karena ketersediaan batu bara maupun armada angkutannya, akan dapat dideteksi lebih dini. Bahkan setiap pergerakan pasokan energi primer dapat termonitor secara digital,” ungkap Darmawan.

Pembangkit batu bara sebagai first line of defence punya stok yang bahkan di atas titik aman, yaitu sudah berada di atas 20 HOP. Selain itu, cadangan gas dan cadangan BBM sebagai second line dan third line of defence juga dipastikan aman, dan selalu siap kapanpun dibutuhkan.

Sementara itu, Eddy Soeparnon, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, mengatakan DPR mendukung penuh langkah PLN dalam menjalankan program strategis yang direncanakan sehingga bisa memberikan kontribusi tambahan bagi negara dan bisa bermanfaat bagi masyarakat. Langkah ini juga mampu meminimalisir risiko gangguan listrik dan menjamin pasokan listrik andal bagi masyarakat.

“Komisi VII DPR RI mengapresiasi PLN dalam meningkatkan kinerja pada tahun 2022, termasuk dalam menjaga pasokan energi primer pembangkit sehingga didapatkan Hari Operasi Pembangkit (HOP) rata-rata di atas 20 hari,” ujar Eddy. (RI)