JAKARTA – Pemerintah Indonesia melirik potensi lithium yang diklaim dimiliki oleh Tanzania. Ketersediaan lithium ini memang penting dan menjadi kunci dalam membangun industri baterai kendaraan listrik yang kini sedang digencarkan oleh pemerintah.

Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengakui bahwa sejauh ini berdasarkan hasil penelitan serta eksplorasi belum ditemukan kandungan cadangan lithium di tanah air.

“Kalau ada indikasinya harus kita eksplorasi. identifikasi kemungkinan-kemungkinan adanya mineral itu ada di badan geologi. Saya sekarang belum bernanya lebih detail, tapi memang kemungkinan lithium kita untuk saat ini memang kita belum kelihatan,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (24/2).

Wilayah Afrika memang diyakini memiliki kandungan lihtium cukup banyak. Salah satu negara yang telah menawarkan pasokan lithium ke Indonesia karena diyakini ada cadangan  cukup besar di sana adalah Tanzania. “Kemarin Tanzania datang dan bilang, mereka punya banyak (lithium) di sana,” ungkap Arifin.

Pemerintah mengakui kesulitan untuk bisa membuat Indonesia sebagai pusat pembuatan baterai kendaraan listrik dunia. Salah satu penyebabnya adalah bahan baku utama baterai yakni lithium yang ternyata tidak tersedia di tanah air. Indonesia baru memiliki salah satu bahan utama lainnya yakni nikel.

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) menyatakan bahwa untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai “raja” baterai kendaraan listrik dunia bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama dan dukungan pihak lain. Menurut dia meskipun Indonesia kaya akan nikel, nampaknya hal ini belum mampu menjadikan Indonesia sebagai raja baterai kendaraan listrik dunia karena tidak tersedianya lithium yang notabene menjadi bahan utama pengembangan industri baterai EV.

Salah satu pihak yang akan digandeng pemerintah adalah Australia. Sebagai negara penghasil lithium, Australia menyatakan dukungannya untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen baterai lithium dunia.

Mineral Industry Indonesia (MIND ID) sebagai holding perusahaan tambang sejak dua tahun lalu juga diketahui bergerilya mencari pasokan lithium di beberapa negara seperti Peru, Kanada, Yordania, Laos, Australia, Maroko, Senegal, dan Malawi. (RI)