JAKARTA – MontD’Or Oil Tungkal Limited, perusahaan migas asal Qatar, kembali tajak sumur MGH-47 (MGH-B1) yang berada di Lapangan Mengeopeh, Blok Tungkal, Propinsi Jambi. Pengeboran dilakukan menggunakan rig 750 HP Vinct-01 dengan rencana pengeboran total (Total Depth/TD) sedalam 1268 mMD pada lapisan Upper Talang Akar (UTAF) dan Lower Talang Akar (LTAF) sebagai objektif pengeboran.

Pemerintah Indonesia telah memberikan perpanjangan masa Kontrak Kerja Sama Gross Split Wilayah Kerja Tungkal selama 20 tahun kepada KKKS MontD’Or Oil Tungkal Ltd. pada Nopember 2018 lalu dan akan berlaku efektif pada 26 Agustus 2022 mendatang.

Surya Widyantoro, Kepala Divisi Eksplorasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan rangkaian pengeboran ini diawali dengan pemancangan conductor dilanjutkan dengan pengeboran lubang 12-1/4″, pemasangan casing 9-5/8″, pengeboran lubang 8-1/2″ sampai TD, kegiatan Openhole logging dan pemasangan casing 7″. Kegiatan pengeboran dilanjutkan dengan pemasangan rangkaian komplesi.

Dia mengatakan KKKS MontD’Or selaku operator Wilayah Kerja Tungkal berencana membor 4 sumur pengembangan.
“Pada Lapangan Mengeopeh akan dibor sebanyak 2 sumur pengembangan yaitu, sumur MGH-47 dan MGH-D. Kegiatan pemboran kemudian akan dilanjutkan dengan pengeboran 2 sumur lagi di Lapangan Pematang Lantih (PLT) yaitu, Sumur PLT-12 dan Sumur PLT-13,” kata Surya, Senin (20/12).

Surya menjelaskan kegiatan pengeboran pengembangan di Lapangan Mengopeh dan Pematang Latih membutuhkan waktu 25 hari operasional untuk setiap sumurnya dengan target tambahan produksi sebesar 145 barel per hari (BPH) per sumur. “Kegiatan pemboran keempat sumur ini ditargetkan akan dapat diselesaikan pada Mei 2022 mendatang,” ujar Surya.

A. Rinto Pudyantoro, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, mengatakan upaya pengeboran empat sumur baru ini merupakan implementasi dari work, program and budget (WP&B) 2021 dalam rangka memberikan dukungan bagi peningkaran lifting migas.

“Kita mendorong semua KKKS untuk merealisasikan program yang sudah disepakati dalam WPnB untuk melakukan pemboran untuk menjaga lifting migas nasional,” kata Rinto.

Hingga 10 Desember 2021, dari 444 sumur yang sudah tajak, sebanyak 342 sumur sudah onstream. “Di sisa waktu ini, SKK Migas terus melakukan koordinasi dengan KKKS untuk menyelesaikan target pemboran sumur pengembangan, karena akan memberikan kontribusi pada capaian lifting migas di tahun 2022,” jelas Rinto.

Selain itu, berbagai langkah sedang dilakukan untuk mendorong keseluruhan sumur yang sudah tajak bisa onstream secepatnya. “Agar memberikan entry level yang optimal memasuki tahun 2022 sebagai upaya kami agar target lifting tahun 2022 dapat dipenuhi”, kata Rinto. (RI)