JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya menetapkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor Nomor 10.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang RIJTDGBN Tahun 2022-2031 yang ditandatangani pada tanggal 12 Januari 2023.

Ketetapan ini diklaim sebagai upaya mendukung perbaikan pembangunan dan pengembangan infrastruktur migas khususnya infrastruktur hilir gas bumi.

Kepmen ESDM Nomor 10.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi Dan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun 2022-2031 disusun dengan berlandaskan Peraturan Menteri ESDM Nomor 4 tahun 2018 tentang Pengusahaan Gas Bumi Pada Kegiatan Usaha Hilir Minyak Dan Gas Bumi.

“Aturan tersebut rmerupakan pembaruan Kepmen tentang RIJTDGBN tahun 2012. Tentunya ini bisa terwujud berkat dukungan stakeholder,” kata Mustafid Direktur Pembinaan Program Migas Mustafid Gunawan dalam Sosialisasi Kepmen ESDM dalam keterangannya, Selasa (14/3).

Mustafid memaparkan, RIJTDGBN mencakup Ruas Transmisi, Wilayah Jaringan Distribusi (WJD), serta Fasilitas dan Sarana Infrastruktur yang diperlukan untuk pemanfaatan gas bumi.

Penetapan RIJTDGBN berdasarkan prakarsa BUMN/swasta, rencana Pemerintah dan usulan BPH Migas dan stakeholder terkait, dengan mempertimbangkan supply-demand gas bumi, konektivitas terhadap infrastruktur eksisting, harga gas bumi, moda transportasi gas bumi, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) dan perencanaan pembangunan kawasan industri.

Dalam perencanaan inj juga termuat Peta Ruas Transmisi, WJD serta Fasilitas dan Sarana Infrastruktur yang diperlukan untuk pemanfaatan gas bumi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Kepmen ini.

Peta Rencana WJD Gas Bumi Nasional sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Kepmen ini.

Matriks Ruas Transmisi, WJD, serta Fasilitas dan Sarana Infrastruktur yang diperlukan untuk pemanfaatan gas bumi sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Kepmen ini.

RIJTDGBN Tahun 2022-2031 digunakan sebagai acuan bagi BPH Migas untuk melakukan evaluasi dan penetapan Ruas Transmisi dan/atau WJD yang akan dilelang Hak Khususnya.

Dalam melakukan evaluasi, BPH Migas mempertimbangkan sumber pasokan gas bumi di wilayah tersebut. Komitmen Badan Usaha untuk membangun jaringan pipa gas bumi dan/atau stasiun pengisian bahan bakar gas untuk pengguna rumah tangga, pelanggan kecil dan/atau transportasi darat. Lalu Badan Usaha eksisting. Fasilitas dan sarana infrastruktur gas bumi eksisting. Perencanaan pengembangan infrastruktur gas bumi. Biaya pengelolaan infrastruktur gas bumi, serta komitmen kerja sama dengan Badan Usaha eksisting.

Pelaksaan lelang WJD dilaksanakan oleh BPH Migas setelah mendapat pertimbangan Dirjen Migas. Kepala BPH Migas menyampaikan laporan perencanaan dan pelaksanaan lelang Hak Khusus pada Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi secara berkala satu kali setiap tahun dan/atau sewaktu waktu apabila diperlukan kepada Menteri ESDM.

Adapun muatan dalam Kepmen ESDM tentang RIJTDGBN Tahun 2022-2031 ini, antara lain Peta Infrastruktur dan WJD yang terbagi dan tersebar dalam 6 region:

Region I : Aceh dan Sumatera Bagian Utara.
Region II : Kepulauan Riau, Sumatera Bagian Tengah dan Selatan dan Jawa Bagian Barat.
Region III : Jawa Bagian Tengah.
Region IV : Jawa Bagian Timur.
Region V : Kalimantan dan Bal.
Region VI : Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.