JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan kinerja keuangan positif dalam laporan keuangan unaudited hingga triwulan I tahum 2013. Hal tersebut tidak terlepas dari positifnya harga komoditas nikel serta produksi Vale yang mulai membaik.

Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Vale, mengungkapkan pada triwulan I, harga nikel berada pada level yang menguntungkan dan mendorong Perseroan untuk membukukan laba bersih yang kuat, sebesar US$98,1 juta, meningkat 207% dibandingkan dengan laba bersih triwulan sebelumnya.

“Kami juga diuntungkan dengan turunnya harga komoditas energi, namun hal itu tidak menyurutkan tekad kami untuk terus melakukan perbaikan di segala aspek bisnis,” kata Febriany, Rabu (26/4).

Harga realisasi nikel rata-rata hingga Maret tahun ini 18% lebih tinggi dibandingkan dengan harga triwulan terakhir, yang mendorong Pendapatan 19% lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan terakhir.

Sementara untuk beban pokok pendapatan Grup turun 9% dari US$251,2 juta pada triwulan IV tahun lalu menjadi US$228,2 juta pada triwulan I tahun 2023. “Selain kontribusi positif dari harga komoditas yang lebih rendah, penurunan biaya juga didorong oleh disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan biaya dan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas pada proses bisnis kami,” ujar Febriany.

PT Vale membukukan EBITDA sebesar US$173,58 juta dan mengeluarkan sekitar US$58,2 juta untuk belanja modal pada triwulan I 2023. Menyusul peletakan batu pertama untuk Proyek Morowali pada Februari 2023, Perseroan dan mitra terus melaksanakan pekerjaan di lapangan, baik di lokasi tambang maupun di pabrik pengolahan.

Sebagai bagian dari program sosial dan strategi ketenagakerjaan, Perseroan memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat di Kabupaten Morowali dan Pomalaa, untuk memberdayakan dan menyiapkan mereka agar memiliki kesempatan bekerja di proyek-proyek Vale.

Vale memperkirakan akan mengeluarkan sebesar US$132,2 juta untuk belanja modal keberlanjutan dan US$585 juta untuk proyek pertumbuhan (baik tambang maupun penyertaan modal) sepanjang tahun 2023.

Kas dan Setara Kas Perseroan pada 31 Maret 2023 adalah US$717,3 juta, naik 13% dibandingkan dengan Kas dan Setara Kas pada 31 Desember 2022 sebesar US$634,0 juta.

“Vale telah dan akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas,” ujar Febriany. (RI)