JAKARTA – PT Medco Energi Internasional (MEDC) menaruh minat untuk kembali menggarap proyek Energi Baru Terbarukan (EBT). Manajemen mengaku akan mengkaji beberapa proyek EBT yang akan dilelang PT PLN (Persero) pada tahun 2022 mendatang.

Hilmi Panigoro, Direktur Utama Medco Energi, menjelaskan setelah melihat daftar proyek ditawarkan PLN, Medco cukup antusiasi untuk ambil bagian.

“Yes, (kita) sangat berminat. Kriterianya buat pengusaha ini sederhana sekali, kasih kita return sedikit di atas cost of capital maka kita akan berlomba-lomba untuk investasi,” ujar Hilmi dalam gelaran The 10th Indonesia EBTKE ConEx 2021, Selasa (22/11).

EBT memang jadi salah satu prioritas diversifikasi bisnis Medco ke depan. Menurut Hilmi pengembangan EBT ke depan diyakini bisa menciptakan harga listrik yang lebih kompetitif. Apalagi saat ini ada banyak fasilitas pendanaan hijau yang ditawarkan.

“Saat ini banyak sekali green fund yang murah sekali harganya,” ungkap Hilmi.

PLN akan menawarkan 21 proyek EBT untuk tahun 2022 sebagai bagian dari implementasi Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Total kapasitas dari 21 proyek tersebut mencapai hampir 1,2 GW.

Proyek yang akan ditawarkan PLN terdiri dari 6 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yakni PLTA Kumbih-3 (45 MW) Lot Sipil, PLTA Kumbih-3 (45 MW) Lot Electro Mechanical, PLTA Hidro Sumatera Kuota Tersebar (90 MW), PLTA Sulbagsel Kuota Tersebar (200 MW), PLTA Bakaru II-Sipil (140 MW), PLTA Bakaru II-Electromechanical (140 MW). Kemudian, satu proyek PLTM yakni PLTM Jawa-Bali dengan kuota tersebar mencapai 15 MW.

Selanjutnya, 7 PLTP meliputi PLTP Ulumbu 5 dan Mataloko 2 & 3 berupa drilling contractor dengan kapasitas 40 MW, serta PLTP Ulumbu 5 dan Mataloko 2 & 3 berupa material supplier dan contractor (40 MW), PLTP Hululais 1 & 2 berkapasitas 110 MW, PLTP Tulehu 1 & 2 (20 MW), PLTP Sulbagut dengan kuota tersebar (5 MW), PLTP Songa Wayua (2X5 MW), PLTP Atadei (2X5 MW).

Proyek lainnya yakni PLTBio Simelue (3 MW), PLTBio Seram (6 MW), PLTBm Halmahera (10 MW), PLTB Timor (2X11 MW), PLTS Sinabang (2 MW), PLTS Sumbawa-Bima (10 MW) serta proyek konversi PLTD menjadi PLTS+BESS berkapasitas total 500 MW. (RI)