KARAWANG – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa-1, salah satu Proyek Strategis Nasional, yang digarap PT Jawa Satu Power, perusahaan afiliasi PT Pertamina Power Indonesia, subholding Power and New Renewable Energy, telah memasuki tahap akhir.
Dannif Danusaputro, Chief Executive Officer Pertamina Power, mengatakan hingga saat ini progres pembangunan PLTGU Jawa-1 sudah mencapai 96%.

“Dari data-data progress, kami sangat optimistis dapat memenuhi target Commercial Operation Date (COD) di Desember 2021,” kata Dannif saat menerima Kunjungan Kerja Spesifik (Kunkerspek) Komisi VII DPR ke lokasi pembangunan PLTGU Jawa-1 di Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Jawa Barat, Kamis (25/3).

Saat ini Kapal FSRU Jawa Satu sudah bersandar di fasilitas mooring yang disediakan pada pertengahan Maret lalu. Kapal ini memiliki arti penting karena menjadi fasilitas pendukung utama yang langsung terintegrasi dengan PLTGU Jawa-1.

Kapal akan berada di lepas pantai Cilamaya selama 25 tahun operasi sebagai fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung yang menjadi bahan bakar turbin pembangkit listrik. Selanjutnya, gas dikirim melalui pipa sepanjang 21 kilometer ke fasilitas pembangkit untuk memproduksi listrik hingga 1.760 Mega Watt.

Proyek PLTGU Jawa-1 juga telah melewati masa 25 juta jam kerja tanpa kecelakaan. Termasuk penerapan protokol kesehatan yang ketat, pekerjaan konstruksi juga dapat terus berjalan di masa pandemi Covid-19. “Hal tersebut dapat terlaksana berkat dukungan dari seluruh stakeholder,” kata Dannif.

Eddy Soeparno, Wakil Ketua Komisi VII DPR yang menjadi ketua tim rombongan, mengatakan kunjungan yang dilaksanakan tak semata memastikan aktivitas konstruksi pembangunan pembangkit berjalan lancar.

“Kami mendukung penuh proyek strategis ini. Kami ingin melihat secara langsung sekaligus mendapatkan informasi-informasi detail terkait proyek PLTGU yang terintegrasi dengan FSRU ini,” kata Eddy.(AT)