JAKARTA – Pembangunan Jaringan Gas (Jargas) rumah tangga di tiga wilayah segera terealisasi seiring dengan telah ditandatanganinya kontrak pembangunan jargas tahap II senilai Rp137,13 miliar untuk membangun 15.440 sambungan rumah (SR).

Perinciannya, untuk pembangunan jargas di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang sebanyak 8.541 sambungan rumah (SR) senilai Rp66,283 miliar dan jargas di Kabupaten Banyuasin sebanyak 6.899 SR senilai Rp70,85 miliar.

Noor Arifin Muhammad, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, mengatakan agar para Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) menjaga sisi teknis, administratif. “Serta etis atau integritas dalam setiap kegiatan, termasuk pembangunan jargas,” kata Arifin, Selasa (16/3).

Dengan penandatanganan kontrak tahap II ini, berarti tinggal kontrak tahap III yang belum diteken. Kontrak tahap III terdiri dari tiga paket yaitu Kabupaten Wajo dan Kabupaten Banggai, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lamongan, serta Kota Mojokerto, ”Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang,” tukas Arifin.

Kontrak pembangunan jargas tahap I telah ditandatangani pada pekan lalu senilai Rp467,791 miliar. Kontrak yang ditandatangani pada tahap I berjumlah 5 paket dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 60.875 SR. Total SR yang akan dibangun tahun 2021 sebanyak 120.776 SR di 21 kabupaten/kota.

Program jargas telah dilaksanakan Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas sejak tahun 2009 dan sampai dengan saat ini total telah terpasang 535.555 SR. Target pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga berdasarkan RPJMN sebanyak empat juta SR pada 2024. Jargas yang dibangun pada tahun ini seharusnya dilaksanakan pada 2020, namun anggarannya direalokasi untuk penanganan Covid-19.(RI)