BANDA ACEH – Kedutaan Besar Uni Emirat Arab (UEA) beserta rombongan delegasi termasuk Mubadala Energy dan Pemerintah Provinsi Aceh mengadakan pertemuan penting di kantor Gubernur Aceh, Senin (10/3). Pertemuan ini bertujuan untuk menjajaki peluang investasi di berbagai sektor yang menjadi prioritas di Aceh, yaitu pariwisata, agroindustri, energi dan infrastruktur, dan zona ekonomi khusus.
Diskusi turut dihadiri Gubernur Aceh Muzakir Manaf beserta jajarannya, kemudian Plt. Kepala Bappeda, Dr. Husnan S.T., M.P. dan Kepala BPMA, Nasri Djalal.

Abdulla Obaid Salem AlDhaheri, Duta Besar UEA menyatakan kerjasama dengan pemerintah daerah Aceh sudah berjalan baik dan harapannya bisa terus ditingkatkan salah satunya pengembangan proyek Tangkulo-1, Blok South Andaman oleh Mubadala Energy. Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan gas pertama pada tahun 2028, dan juga dapat memberikan efek berganda atau multiplier effect.

Abdulla Bu Ali, Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, pada kesempatan tersebut menekankan pentingnya dukungan dari Pemprov Aceh dan seluruh pemangku kepentingan guna memastikan proyek Tangkulo-1 dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target.

Abdulla Bu Ali mengatakan bahwa dirinya telah beberapa kali mengunjungi Aceh dalam rangka kegiatan eksplorasi Blok South Andaman.
“Mubadala Energy telah menemukan cadangan gas yang signifikan di sumur eksplorasi laut dalam Layaran-1 dan diikuti oleh penemuan gas berikutnya di Tangkulo-1”, jelas Bu Ali dalam keteragannya, Selasa (11/3).

Dia menambahkan, penemuan awal adalah di sumur eksplorasi laut dalam Timpan-1, Blok Andaman II dimana Mubadala Energy adalah mitra kerja dari Harbour Energy sebagai operatornya.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Aceh selama ini. “Apresiasi kami atas dukungan Pemerintah Aceh dan seluruh pemangku kepentingan pada saat kampanye pengeboran sumur laut dalam Layaran-1 dan Tangkulo-1. Kami harap dukungan tersebut berlanjut agar tidak ada hambatan yang dapat menunda proyek ini dan insya Allah kami dapat menghasilkan gas pertama Tangkulo-1 di tahun 2028, dalam rangka mendukung target Pemerintah Indonesia”, kata Bu Ali. (RI)