JAKARTA – Pengembangan Migas Non Konvensional (MNK) jadi harapan baru dalam upaya peningkatan produksi migas. Salah satu pengembangan MNK yang paling maju adalah rencana pengembangan MNK di blok Rokan. Pertamina Hulu Rokan (PHR) ternyata hingga kini masih menjalin kerjasama dengan mitra dari Amerika Serikat yakni EOG Resources untuk kembangkan MNK.

Benny Lubiantara, Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), menyatakan Pertamina sampai sekarang masih dalam kemitraan dengan EOG. Rencananya tahun ini pengembangan MNK di Rokan akan dimulai ditandai dengan pemboran dua sumur sekaligus. Menurut dia apabila pengeboran menunjukkan hasil yang positif maka EOG akan langsung turun tangan secara penuh mengembangkan MNK di Rokan.

“Tahun ini dua pemboran setelah itu mereka akan lihat bagus atau tidak cadangan disitu. Studi setelah pemboran sekitar 3-5 bulan bisa selesai kalau bagus baru bisa dikembangkan,” kata Benny disela diskusi di Jakarta, Selasa (19/4).

Menurut Benny, EOG akan menjadi lead dalam pengembangan MNK di Rokan karena MNK masih tergolong sangat baru di Indonesia. Bukan hanya di tanah air bahkan di dunia juga sedikit pemain MNK.

“Nanti EOG full di situ kalau memang bagus, karena Pertamina belum bisa, perlu yang pengalaman. Sangat sedikit perusahaan yang main di MNK, paling ada di Amerika dan Argentina. EOG ini salah satu yang paling pengalaman di MNK,” jelas Benny.

Benny meminta semua pihak baik Pertamina maupun pemerintah juga serius dalam menyambut potensi investasi MNK karena dari sisi investor sudah sangat antusias. SKK Migas kata dia siap untuk memfasilitasi berbagai insentif agar MNK bisa dikembangkan.

Bahkan jika perlu negara tidak perlu menerima bagi hasil diawal, ketika sudah berjalan baru secara bertahap bisa ditingkatkan bagian negara.

“Kami di skk migas sangat mendorong itu MNK, kami siap berikat karpet merah ijin-ijin yang ada di kita tentu siap disederhanakan, semoga yang lain-lain juga bisa diberikan. Memang perlu karpet merah kalau diperlukan negara tidak dapat dulu awalnya. Ini momentumnya bagus, ada investor yang benar-benar mau. mereka itu antusias,” jelas Benny.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina pernah mengatakan pengembangan migas non konvensional di Rokan akan dimulai pada tahun ini. Manajemen Pertamina meyakini berdasarkan kajian yang ada Blok Rokan diperkirakan masih menyimpan cadangan minyak sebesar 2 miliar barel.

“Di Rokan kami rencana ada tambahan 500 ribu barel per hari. Kira-kira tahun ini kita akan lakukan dua pengeboran untuk yang non konvensional,” kata Nicke dalam RDP dengan Komisi VI (28/3).