KARAWANG – PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN sebagai Subholding Gas Pertamina menambah penyaluran gas bumi ke tiga industi menggunakan jaringan pipa gas bumi di Karawang, Jawa Barat.

PGN Area Karawang mulai menyalurkan gas ke PT Saltindo Perkasa yang bergerak di sektor produksi garam dengan volume pamakaian gas rata-rata 25.000 M3 untuk dryer atau pengering. Saltindo sebelumnya telah menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) atau gas bumi terkompresi yang disalurkan menggunakan moda non pipa.

Penyaluran gas perdana juga dilakukan untuk PT Glico Wings yang merupakan industri ice cream akan menggunakan gas bumi dengan volume rata-rata 100.000 M3. Selain dryer, Glico menggunakan gas bumi untuk energi boiler.

Selain itu, PT Bu Kwang Textile Indonesia selaku industri di sektor textile footwear akan menyerap gas bumi rata-rata sebesar 50.000 M3 untuk boiler.

“Sama seperti Saltindo, sebelumnya Glico dan Bu Kwang Textile telah menggunakan CNG. Pelanggan-pelanggan industri telah merasakan kelebihan gas bumi yaitu lebih efisien dari sisi harga dan lebih bersih. Dua kelebihan utama ini cukup menarik bagi industri, pastinya bisa menekan biaya energi maupun emisi karbon,” ujar Ade Sutisna, Area Head PGN Karawang, Kamis (12/1).

Ade mengatakan penggunaan energi yang lebih bersih untuk lingkungan dewasa ini menjadi perhatian dunia, seiring dengan kesadaran akan pelestarian lingkungan. Ia berharap, penggunaan gas bumi yang lebih bersih dari bahan bakar fosil lainnya di industri – industri Karawang dapat melengkapi penggunaan teknologi hijau di sektor industri.

Dengan tiga pelanggan industri di Karawang yang baru kini pelanggan PGN bertambah menjadi 167 industri. Untuk melayani pelanggan di seluruh area Karawang memiliki infrastruktur pipa sepanajang 157,36 km dan menyalurkan gas bumi sebesar 83,63 Bbtud.

PGN optimistis untuk menambah penyaluran gas di Karawang, apalagi Karawang merupakan salah satu pusat industri besar di Jawa Barat.

“Kedepan industri Karawang pasti akan bertumbuh, kami berupaya agar bisa beriringan dengan industri yang tertarik menggunakan energi gas bumi terus bertambah. Di Jawa Barat telah terkoneksi dengan jaringan pipa South Sumatera West Java (SSWJ), sehingga dapat lebih terjamin pasokannya,” kata Ade.(RI)